Kota Bandung Tak Sedap Dipandang, Gegara  Tiang Kabel Jaringan Semerawut

Kabel jaringan milik operator telekomunikasi di Kota Bandung tampak semerawut. (Foto: rm.id)

JABARNEWS | BANDUNG –  Di Kota Bandung banyak para pakar  ahli tata ruang, namun tidak dimanfaatkan Pemkot Bandung sehingga daerah yang pernah berjuluk “Kota Kembang” ini justru semakin ‘berhias’ dengan banyaknya tiang jaringan telekomunikasi yang  dipenuhi kabel-kabel sehingga terlihat semerawut, tak sedap dipandang.

Hal ini diutarakan praktisi Tata Ruang Kota, Deny Zaelani kepada wartawan, Senin (5/12/2022) saat menanggapi tata ruang di Kota Bandung.

“Selain tidak ada estetika, kondisi kabel jaringan milik operasi telekomunikasi pada tiang-tiang ada, sangat berbahaya jika ada kejadian force majeure. Kabel-kabel jaringan yang putus dapat melumpuhkan perekonomian Kota Bandung,” ujarnya.

Baca Juga:  Mahasiswa Tel-U Realisasikan Program Pengabdian Masyarakat, Ini Rangkaian Kegiatannya

Dia menegaskan, harusnya Pemkot Bandung berpikir sejauh itu sebagai antisipasi jika terjadi hal-hal yang tidak diinginkan. Banyak yang dirugikan jika jaringan kabel itu terputus, seperti perbankan dan lainnya.

Deny menilai Pemkot Bandun telah gagal untuk memanfaatkan tata ruang sebagaimana mestinya. Padahal dia menegaskan lagi, di Kota Bandung itu banyak pakar tata ruang yang bisa diajak untuk berkolaborasi untuk memanfaatkan disiplin ilmu yang dimilikinya.

“Semua itu kembali kepada niatan pimpinannya (Wali Kota). Tata ruang ini artinya setiap ruang yang ada harus ditata, bukan malah dibiarkan berjalan apa adanya,” ungkap Deny.

Baca Juga:  Laboratorium Kewirausahaan Pemuda Pertama di Indonesia Hadir di Kota Bandung

Diungkapkanya, di dalam tata ruang itu ada berbagai disiplin ilmu, dan Kota Bandung memiliki segalanya. Namun yang diherankan Deni, semakin ke sini tata ruang di Kota Bandzung semakin tidak beraturan.

“Coba lihat, kabel-kabel semrawut dan mengganggu keamanan dan kenyamanan di jalan. Seharusnya kan pemerintah Kota Bandung memfasilitasi atau dengan kata lain menyediakan tempat (ducting) bagi kabel-kabel tersebut supaya aman dan tidak merusak pemandangan. Dan ini bagian dari tata ruang,” jelasnya.

“Ketika jaringan kabel itu terputus akan berimbas pada perbankan, telekomunikasi maupun yang lainnya dan ujung-ujungnya berpengaruh pada roda ekonomi,“ imbuhnya.

Baca Juga:  Pancaroba Tidak Berdampak Buruk Bagi Balita di Kecamatan Plered

Bukan hanya itu, Deny pun menoroti pedestrian (trotoar) di Kota Bandung yang kini banyak yang beralih fungsi menjadi lahan untuk berjualan pedagang kaki lima (PKL).

“Coba lihat sekarang kondisi pedestrian banyak yang sudah beralihfungsi menjadi sarana untuk PKL berjualan. Ini kan sudah merampas hak para pejalan kaki. Jadi sekali lagi saya tegaskan kalau pemerintah Kota Bandung telah gagal memanfaatkan tata ruang sebagaimana mestinya,” tegasnya.

“Jadi kalau memilih pemimpin (wali kota) itu haruslah yang mencintai atau rasa memiliki daerahnya. Jadi hal sekecil apap pun pasti akan diperhatikan,”pungkasnya. **