PSI Sebut Indonesia Tidak Butuh Guru Besar yang Kerdil, Maksudnya Apa?

Ketua DPP PSI Furqan AMC. (Foto: Istimewa).

JABARNEWS | BANDUNG – Fenomena perjokian untuk mendapatkan gelar Guru Besar di berbagai kampus mendapat sorotan tajam dari Ketua DPP PSI, Furqan AMC.

“Perjokian telah mendegradasi marwah Guru Besar. Budaya palsu, membuat Guru Besar menjadi kerdil. Indonesia tidak butuh Guru Besar yang kerdil,” kata Furqan AMC dalam keterangan yang diterima, Senin (13/2/2023).

Baca Juga:  Polisi Terjunkan Water Canon untuk Padamkan Kebakaran di TPA Kopi Luhur Cirebon

“Lebih parahnya modus perjokian guru besar tersebut terjadi massif dan sistematis di berbagai kampus baik negeri maupun swasta sebagaimana temuan investigasi sebuah media nasional” tambahnya.

Baca Juga:  Kata PSI Menyoal Balita Tewas karena Jadi Jaminan Utang Rp300 Ribu: Begitu Menyesakkan!

Karena itu menurut Furqan, fenomena ini tidak bisa direspon semata kasuistik, orang per orang, namun harus disikapi secara komprehensif.

“Kalau tidak dibenahi total oleh Kemendikbudristek, saya khawatir lama-lama budaya palsu ini akan mewabah dan masyarakat jadi permisif. Secara sublimatif bisa memicu semakin berkembang biaknya budaya korupsi di segala bidang,” ujar Furqan.

Baca Juga:  PSI Mulai Ditinggalkan, Pengurus hingga Kadernya Kompak Mundur