Soal Penundaan Tahapan Pemilu 2024, DPR RI: Putusan Pengadilan Negeri Ini Agak Aneh!

DPR RI
Wakil Ketua Komisi II DPR dari Fraksi PKB Yanuar Prihatin. (Foto: Istimewa).

JABARNEWS | BANDUNG – DPR RI mempertanyakan keputusan Pengadilan Negeri Jakarta Pusat (PN Jakpus) yang memvonis KPU untuk menghentikan sisa tahapan Pemilu yang ada seiring mengabulkan gugatan Partai Prima.

Wakil Ketua Komisi II DPR dari Fraksi PKB Yanuar Prihatin mengatakan, perihal penundaan Pemilu adalah domain dari undang-undang dan menjadi kewenangan DPR serta pemerintah selaku pembuat undang-undang.

Baca Juga:  Live dari Asrama Polisi, Wanita Muda Sempat Curhat di Tiktok Sebelum Gantung Diri

“Putusan pengadilan negeri ini agak aneh, janggal dan tidak lazim. Pengadilan negeri telah bertindak melampaui batas kewenangannya, dan terkesan sangat dipaksakan. Jika pengadilan paham hukum Pemilu maka gugatan Partai Prima semestinya ditolak,” kata Yanuar kepada wartawan, Jumat (3/3/2023).

Baca Juga:  Tolak Ekstremisme, Politisasi Identitas dan Agama! Presiden Jokowi: Kita Sambut Pemilu 2024 dengan Kedewasaan

Dia mengaku tidak habis pikir, bagaimana bisa Partai Prima yang dirugikan karena tidak lolos verifikasi sebagai peserta Pemilu 2024. Namun tuntutannya malah meminta penundaan tahapan pemilu, yang berakibat pada penundaan pemilu hingga Juli 2025.

Baca Juga:  Nyaleg DPR RI, Kades Pangkalan Baru Serahkan Surat Pengunduran ke DPMD Purwakarta

“Logikanya yang dituntut mestinya soal pembatalan keputusan KPU yang tidak meloloskan Partai Prima sebagai peserta pemilu. Lebih aneh lagi, pengadilan menerima dan mengabulkan tuntutan ini,” jelasnya.