FWP Jabar Puji Pelaksanaan SmartTren Ramadhan 1444 H

Atalia Praratya
Atalia Praratya saat pelaksanaan SmartTren Ramadhan 1444 H. (Foto: Istimewa).

JABARNEWS | BANDUNG – Forum Wartawan Pendidikan (FWP) Jawa Barat (Jabar), memuji suksesnya pelaksanaan Milenial SmartTren Ramadhan tahun 1444 H, yang digagas oleh Pemerintah Provinsi Jawa Barat melalui Dinas Pendidikan (Disdik) Jabar yang dinakhodai oleh Wahyu Mijaya.

Ketua FWP Jabar Ahmad Mualif mengatakan, kegiatan SmartTren Ramadhan Bertasbih (Berbagi Cinta, Berkah dan Kasih) yang dilaksanakan dari tanggal 27 Maret sampai 17 April 2023, memiliki arti penting bagi pendidikan karakter dan penerapan nilai-nilai kepesantrenan kepada siswa SMA, SMK dan SLB. Kegiatannya dilaksanakan dengan beberapa model sesuai Petunjuk Teknis (Juknis) dari Disdik Jabar.

Saperti Kajian Islam di Sekolah (KIDS), Infak Masal Aktualisasi Masagi (IMAM), Rantang Pramuka, Wakaf Al-Qur’an, Bulan Berbagi On The Street (BUBOS) ke-7, dan lainnya.

“Program IMAM juga itu menjadi fenomenal terkumpu uang sebanyak l Rp 8,33 miliar, begitu juga dalam Bubos terkumpul Rp 1,4 miliar dari warga Jabar,” kata Ahmad, Rabu (19/4/2023).

Baca Juga:  Siswa Tak Mampu yang Bersekolah di Swasta Bakal Dapat Bantuan, Segini Totalnya

Apalagi di dalam rangkaian kegiatannya, beberapa sekolah menyuguhkan materi mengenai, fiqih ibadah, akhlak, pendidikan karakter, keshalehan sosial dan lainnya.

“Komunikasi yang dilakukan oleh Pak Wahyu Mijaya, KaDisdik Jabar, kepada Cabang Dinas Pendidikan Wilayah I-XIII, sepertinya berjalan baik sehingga SmartTren bisa berjalan baik,” kata Ahmad.

“Kami pun selama ini meliput kegiatan SmartTren Ramadhan di beberapa daerah kabupaten kota yang ada di Jabar. Secara umum berjalan lancar,” imbuh Ahmad.

Selama liputan SmartTren Ramadhan yang dilakukan oleh awak media FWP Jabar, kata Ahmad ada sekolah yang memondokan siswa di pesantren seperti SMAN 21 Kota Bandung. Atau mendatangkan ahlinya ke sekolah seperti yang dilakukan oleh SMAN 16 Kota Bandung.

Baca Juga:  Sempat Ditunda, Pilkades di Ciamis Dapat Izin Kemendagri

Di samping itu banyak sekolah yang melahirkan tahfidz Al-Qur’an lalu mewisudanya, mengumpulkan dana sampai belasan bahkan puluhan juta rupiah yang diberikan kepada yang berhak (orang tidak mampu secara ekonomi).

“Ada juga yang memfasilitasi kegiatan keagamaan bagi siswa non muslim juga, seperti di SMAN 1 Padalarang, SMAN 2 Padalarang, SMAN 1 Cipatat dan SMAN 1 Ngamprah, Kabupaten Bandung Barat,” kata Ahmad.

“Saya juga kagum melihat sekolah yang terus melahirkan siswa yang tahfidz Al Qur’an, seperti di SMAN 1 Baleendah, SMAN 1 Katapang, SMKN 1 Katapang, SMA Telkom Bandung,” kata Ahmad.

Masih dikatakan Ahmad, ia pun mengapresiasi SMAN 10 dan SMAN 5 Kota Bandung, karena siswanya berhasil menggalang dana sebesar Rp 18 juta dan Rp 40 juta, dibagikan kepada kaum dhuafa.

Namun begitu, tidak sedikit sekolah yang menggelar kegiatan SmartTren, yang penyelenggaraan kurang optimal, bisa dikatakan asal-asalan.

Baca Juga:  Bey Machmudin Minta Wahyu Wijaya Jaga Integritas saat Pilkada 2024

“Kami lihat ada yang serius ada juga yang hanya melakukan gugur kewajiban saja. Mungkin hal ini terjadi karena padatnya agenda pendidikan dan menghadapi kelulusan siswa tanggal 5 Mei 2023, mendatang” kata Ahmad.

Ahmad pun berharap kegiatan SmartTren Ramadhan di tahun ini memiliki dampak besar baik bagi siswa, khususnya untuk mengarungi sebelas bulan ke depan. Pasalnya kedisiplinan dan ketaatan beribadah yang dilakukan siswa sudah terbentuk selama Ramadhan.

Ahmad bersama rekan-rekan dari FWP Jabar pun menegaskan, agar SMA, SMK dan SLB di Jabar senantiasa menjalankan program dengan baik.

“Ke depan tetap kami akan melakukan kontrol sosial ke SMA, SMK dan SLB yang ada di kabupaten kota,” tandasnya. (Red)