Sejarah dan Delapan Pandangan Tentang Penamaan Hari Arafah

Jutaan umat Islam yang melaksanakan ibadah haji berkumpul di padang Arafah
Jutaan umat Islam yang melaksanakan ibadah haji berkumpul di padang Arafah. (foto: istimewa)

JABARNEWS │ KARAWANGHari Arafah merupakan hari yang memiliki signifikansi penting dalam agama Islam. Pada hari ini, jutaan umat Islam yang menunaikan ibadah haji akan berkumpul di tempat ini.

Hari kesembilan bulan Dzulhijjah memiliki makna yang sangat penting bagi umat Islam. Sedangkan berkaitan dengan makna kata Arafah, ulama berbeda pendapat.

Baca Juga:  Besaran Biaya Ibadah Haji 2022, Kemenag Usul Rp45 Juta Per Orang

Namun tak sedikit menilai, sejarah Hari Arafah terkait dengan peristiwa bersejarah pada tahun terakhir kehidupan Nabi Muhammad SAW.

Pada tahun ke-10 Hijriah, Nabi Muhammad SAW melaksanakan ibadah haji yang dikenal sebagai “Haji Wada” atau “Haji Perpisahan”. Pada tanggal 9 Dzulhijjah, Nabi Muhammad SAW tiba di Arafah bersama dengan ribuan umat Muslim lainnya.

Baca Juga:  Daftar Tunggu Haji di Bandung Barat Capai 21 Tahun

Pada hari ini, Nabi Muhammad SAW menyampaikan khutbah penting yang dikenal sebagai “Khutbah Arafah”. Khutbah ini merupakan khutbah terakhir beliau dalam perjalanan hidupnya.

Baca Juga:  Soal Pembatasan Kuota Haji, Ridwan Kamil: Mohon Dimaklumi Pandemi Belum Selesai