Antraks Bisa Menular, Kenali Ini Gejalanya pada Hewan dan Manusia

Petugas memeriksa kesehatan hewan sebagai antisipasi penyebaran penyakit Antraks
Petugas memeriksa kesehatan hewan sebagai antisipasi penyebaran penyakit Antraks. (foto: istimewa)

JABARNEWS │ GUNUNG KIDULAntraks kembali merebak di Kabupaten Gunung Kidul, Yogyakarta. Peristiwa ini bermula dari sapi yang mati disembelih dan dibagikan kepada warga untuk dikonsumsi. Kini, kasus ini menyebabkan kematian dan menjangkiti puluhan orang yang ditandai sejumlah gejala.

Baca Juga:  Cegah Penyebaran Antraks, Hewan Ternak di Cianjur Rutin Diperika

Kementerian Kesehatan (Kemenkes) menyebut periode Mei-Juni 2023 terdapat tiga kasus kematian yang dicurigai disebabkan Antraks. Sebanyak 1 kasus kematian dinyatakan suspek Antraks berdasarkan hasil pemeriksaan laboratorium.

Saat itu pasien mengeluhkan demam, pusing, batuk, pembekakan kelenjar dan perut bengkak pasca melakukan pemotongan hewan ternak yang mati mendadak di Desa Dukuh Jati, Kelurahan Candirejo, Kecamatan Semanu, Kabupaten Gunung Kidul, Yogyakarta.

Baca Juga:  Anne Ratna Mustika Minta Diskanak Waspada Ancaman Antraks

Saat ini upaya penanganan telah dilakukan dengan memberikan pengobatan profilaksis kepada masyarakat terdampak. Total ada 125 orang yang diberikan pengobatan, 85 orang diantaranya seropositif berdasarkan hasil tes serologi yang dilakukan oleh Kemenkes.

Baca Juga:  Tegaskan Daging Antraks Berbahaya, Kementan; Jangankan Direbus, Dibuka Saja Tidak Boleh

Lalu sebenarnya apa sih Antraks?