Banyak Alamat Palsu dan Titipan, Gus Ahad Minta Kementerian Evaluasi Sistem PPDB

DPRD Jabar
Wakil Ketua Komisi V DPRD Jabar Abdul Hadi Wijaya. (Foto: Rian/JabarNews).

JABARNEWS | BANDUNG – Wakil Ketua Komisi V DPRD Jawa Barat Abdul Hadi Wijaya meminta Kementerian Pendidikan untuk melakukan evaluasi total sistem Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB).

Gus Ahad, panggilan akrabnya menilai, PPDB tahun ini, khususnya di Jawa Barat masih belum ada kemajuan yang berarti dibandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya.

Baca Juga:  Punya Nilai Investasi Rp56 Triliun, DPRD Jabar: Apa Kabar Tol Getaci?

“Secara umum PPDB di Jawa Barat masih saja ada laporan terkait alamat palsu, titipan-titipan, hingga upgrade nilai rapor,” kata Gus Ahad dalam keterangan yang diterima, Senin (17/7/2023).

Baca Juga:  HUT ke-79 Jabar, Ineu Purwadewi Sundari Harap Kebijakan Selaras dengan Aspirasi Masyarakat

PPDB tahun ini bahkan lebih viral, seperti di Bogor contohnya, terbukti banyak calon peserta didik yang menggunakan alamat palsu.

“Praktik-praktik titipan ini marak terjadi. Kami di komisi yang memang memantau hal itu punya datanya. Dan yang menitipkan ini ternyata orang-orang yang memiliki posisi, jumlahnya pun signifikan,” ujarnya.

Baca Juga:  Parah! DPRD Jabar Ungkap Calon Pekerja Kena Pungli Bisa Capai Rp15 Juta per Orang