JABARNEWS │ BANDUNG – Selain menduduki peringkat kedua dalam hal tingkat kematian tertinggi, kanker serviks juga menjadi salah satu beban utama dalam pengeluaran kesehatan di Indonesia. Berdasarkan data Globocan tahun 2021, tercatat 36.633 kasus kanker serviks di Indonesia dengan angka kematian yang terus meningkat.
Penyebab jenis kanker ini sangat beragam, tetapi mayoritas disebabkan oleh infeksi human papillomavirus atau HPV, sekitar 95 persen. Meskipun memiliki risiko kematian yang signifikan, kanker serviks dapat dicegah, salah satunya melalui imunisasi HPV.
Pemerintah telah berkomitmen untuk mencegah morbiditas, mortalitas, dan kecacatan akibat penyakit yang dapat dicegah melalui vaksinasi. Sebagai bagian dari upaya promotif preventif, program prioritas ini melibatkan pemberian jenis vaksin baru dalam program imunisasi nasional, termasuk vaksin HPV.
Direktur Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Kemenkes, Maxi Rein Rondonuwu, meluncurkan ekspansi program imunisasi HPV secara nasional di SDN 8 Tondano, Kabupaten Minahasa, Provinsi Sulawesi Utara pada tanggal 9 Agustus 2023.
Dalam pengantarannya, ia menekankan bahwa perluasan ini merupakan langkah pemerintah untuk menjaga kesehatan masa depan perempuan Indonesia agar bebas dari risiko kanker serviks.