Dapat Lisensi Internasional, Polban Gelar Pelatihan International Welder Diploma

Polban Bandung
Pelatihan bagi juru las atau welders yang diselenggarakan Polban Bandung setelah mendapatkan lisensi Approved Training Body (ATB) Welding Training Center (WTC). (Foto: Istimewa).

JABARNEWS | BANDUNG – Politeknik Negeri Bandung (Polban) menyelenggarakan pelatihan bagi para instruktur las. Pelatihan tersebut dilakukan setelah Polban berhasil mendapatkan kembali lisensi Approved Training Body (ATB) Welding Training Center (WTC) dibawah naungan International Institute of Welding (IIW), setelah 4 tahun terkendala impelementasinya karena pandemi covid-19.

Riswanda sebagai kepala ATB-WTC Polban mengatakan bahwa kegiatan pelatihan tersebut bertaraf internasional dengan predikat International Welder Diploma yang dikeluarkan oleh International Institute of Welding (IIW) melalui IWS-ANB.

Baca Juga:  Ini Tiga Pekerjaan Rumah Yang Terus Dikebut Jelang Musim Mudik Lebaran 2022

“Kami memiliki lisensi internasional untuk menyelenggarakan pelatihan welder. Pelatihan dengan skala internasional ini dapat memberikan kesempatan bagi para pemegang sertifikat dapat berkarir bukan hanya di dalam negeri tetapi juga berkarir di luar negeri”. kata Riswanda saat dihubungi JabarNews.com, Selasa (29/8/2023).

Baca Juga:  Panen Tahun Kedua, Purwakarta Banjir Bawang Merah

Dia menjelaskan, pelatihan bagi para pengajar dan instruktur ini telah dilakukan sebanyak tiga batch. Batch yang pertama dilakukan pada bulan Februari, batch kedua pada bulan Mei dan batch yang ketiga ini dilakukan pada bulan Agustus. Riswanda menyebut, program sertifikasi ini berlangsung dalam durasi waktu dua minggu dengan scope capaian kompetensi welder diploma untuk kategori basic (fillet weld), intermediate (butt weld), dan advanced (pipe weld).

Baca Juga:  Bank Bjb Beri Kemudahan Layanan Perbankan untuk TNI Angkatan Udara

“Program pelatihannya minimal di 80 jam berarti 10 hari, jadi 5 hari seminggu itu Senin sampai Jumat dalam satu minggu. Welder diploma itu kalau mau lulus kurikulumnya itu 50 persen teori 50 persen praktek,” jelasnya.