JABARNEWS | PURWAKARTA – Progress pembangunan salah satu infrastruktur kelistrikan penyokong energi hijau Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) Terapung Cirata sudah mencapai 97 persen dan ditargetkan dapat segera COD di tahun ini.
Direktur Manajemen Proyek dan Energi Baru Terbarukan PT PLN (Persero), Wiluyo Kusdwiharto mengatakan bahwa PLTS Terapung Cirata merupakan pembangkit listrik tenaga surya pertama di Indonesia sekaligus terbesar di Asia Tenggara dengan kapasitas 145 Mega Watt AC (MWac).
Pembangkit ramah lingkungan ini dibangun di atas Waduk Cirata dalam 13 blok dengan lebih dari 340.000 solar panel. Pembangunan proyek hijau ini digarap oleh Subholding PLN yaitu PLN Nusantara Power bersama dengan perusahaan energi asal Uni Emirat Arab (UEA), Masdar.
“PLN berkomitmen untuk mendukung tercapainya transisi energi menuju Net Zero Emission (NZE) yang ditargetkan di tahun 2060, salah satunya melalui pembangunan PLTS Terapung Cirata yang mampu memproduksi 245 juta kWh energi bersih per tahun dan mampu melistriki setara lebih dari 50.000 rumah, serta akan menekan emisi karbon sampai dengan 214.000 ton per tahun,” kata Wiluyo dalam keterangan yang diterima, Selasa (7/11/2023).
Dia menegaskan bahwa PLN sebagai lokomotif transisi energi di Indonesia saat ini juga terus menambah porsi pembangkit listrik berbasis energi baru terbarukan (EBT).