JABARNEWS │ JAKARTA – Data terbaru dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mengungkapkan bahwa para guru menjadi kelompok yang paling banyak terjerat dalam pinjaman daring (pinjol) ilegal. Menurut data OJK, 42 persen dari total korban pinjol ilegal adalah guru.
CEO & Principal Zapfinance, Prita Hapsari Ghozie mengemukakan bahwa rendahnya literasi keuangan menjadi salah satu penyebab utama banyak guru terjerat dalam pinjol ilegal.
Jumlah guru yang terlibat melebihi korban dari kalangan lain, seperti orang yang terkena PHK (21 persen), ibu rumah tangga (18 persen), karyawan (9 persen), dan pelajar (3 persen).
Prita mengklaim bahwa literasi keuangan yang rendah membuat guru rentan terhadap pinjol ilegal, terutama karena penghasilan mereka yang relatif rendah. “Sementara banyak kebutuhan yang harus dipenuhi,” tambah Prita dalam diskusi di Jakarta pada Kamis (23/11).
Faktor lain yang memengaruhi kecenderungan guru terjebak dalam pinjol ilegal adalah beban finansial ganda yang mereka tanggung sebagai generasi sandwich. Mereka tidak hanya membiayai diri sendiri tetapi juga membantu orangtua dan anak-anak mereka.