Basuki Hadimuljono Sebut Pembangunan Bendungan Tindakan Nyata Atasi Perubahan Ini

Basuki Hadimuljono
Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono. (Foto: Kompas).

JABARNEWS | BANDUNG – Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono mengatakan bahwa pembangunan bendungan dan embung merupakan tindakan nyata untuk mengatasi ancaman perubahan iklim.

Basuki menyebut, pembangunan bendungan dan embung di berbagai wilayah Indonesia dalam rangka sebagai infrastruktur tampungan air.

Baca Juga:  Embung Desa Wanasari dan Taringgul Tonggoh Dinilai Bisa Hadapi Kekeringan di Purwakarta

“Untuk menghadapi ancaman perubahan iklim (climate change) Pemerintah Indonesia harus memperbanyak tampungan air (reservoar), baik itu embung maupun bendungan. Kita utamakan bendungan agar di saat kemarau masih ada cadangan air yang cukup besar,” kata Basuki di Jakarta, Minggu (27/11/2023).

Baca Juga:  Menangkal Krisis Iklim di Pedesaan: Peluang Green Jobs Melalui Koperasi Hijau

“Kita sebagai negara kepulauan besar harus juga berpikir besar (think big) untuk terus menambah jumlah tampungan air. Pemerintah China hingga akhir tahun 2022 tercatat telah memiliki sekurangnya 98.000 bendungan, lalu Korea Selatan mempunyai sekitar 18.000 bendungan,, sementara kita mendekati sekitar 300 bendungan,” tambahnya.

Baca Juga:  Simak, Ini Info Soal Muktamar ke-34 NU

Selain itu, Basuki menyatakan bahwa pentingnya memperhatikan dan memodifikasi desain bendungan agar dapat berfungsi optimal dalam pemanfaatan air, baik di musim kemarau dan hujan.