Sri Mulyani Sebut Kenaikan Harga Beras Harus Diwaspadai, Ada Apa?

Sri Mulyani
Menteri Keuangan Sri Mulyani. (Foto: Liputan 6).

JABARNEWS | BANDUNG – Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati mengatakan bahwa kenaikan harga beras yang mencapai 7,7 persen year to date (ytd) perlu diwaspadai.

Dia menyebutkan, kenaikan harga beras tersebut mempunyai potensi untuk menyumbang peningkatan inflasi terhadap volatile food.

Baca Juga:  Robert Albert: Mental Pemain Tak Terganggu Pasca Kekalahan Telak

“Hingga 21 Februari, beras kita telah mencapai rata-rata harga di angka Rp15.175. Ini yang memberikan kontribusi terhadap inflasi volatile food di dalam headline inflasi kita,” kata Sri Mulyani saat konferensi pers APBN KiTa di Jakarta, Kamis (22/2/2023).

Baca Juga:  Shin Tae-yong Sebut Pemain Timnas Insonesia U-20 Harus Belajar Main Sepak Bola dari Lionel Messi, Ini Maksudnya

Dia mencatat hingga akhir Januari 2024, inflasi terhadap volatile food Indonesia di angka 7,2 persen secara tahunan (yoy). Namun, saat ini tingkat inflasi Indonesia masih relatif aman, bahkan cenderung lebih rendah dibandingkan negara-negara maju lainnya.

Baca Juga:  Ini Langkah Sri Mulyani dalam Menjaga Nilai Tukar Rupiah di Tengah Konflik Iran-Israel

Sebelumnya, Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan inflasi tahunan Indonesia tercatat sebesar 2,57 persen dengan Indeks Harga Konsumen (IHK) sebesar 105,19, naik dari 102,55 pada Januari 2023.