JABARNEWS | BOGOR – Wakil Ketua DPRD Jawa Barat, Achmad Ruyat, mengajak masyarakat Bogor untuk aktif dalam mengawasi dan memberikan masukan terkait pembangunan di wilayah mereka. Hal ini disampaikan Ruyat saat menghadiri acara buka bersama (bukber) bersama komunitas Kucing Hitam di RM Pagi Sore, Bogor, Selasa 2 April 2024.
Ruyat menyampaikan apresiasinya terhadap kemajuan Bogor yang progresif, terutama dalam menurunkan tingkat kemiskinan. Namun, ia juga menyoroti peningkatan tingkat kesenjangan sosial. Hal ini terlihat dari peningkatan Indeks Pembangunan Manusia (IPM) di Jawa Barat dari 73,12 pada tahun 2022 menjadi 73,74 pada tahun 2023. Di Kabupaten Bogor, IPM naik dari 71,20 pada tahun 2022 menjadi 71,78 pada tahun 2023. Sedangkan di Kota Bogor, IPM meningkat dari 77,17 pada tahun 2022 menjadi 77,85 pada tahun 2023.
Meskipun tingkat kemiskinan di Jawa Barat mengalami penurunan dari 4.071.000 jiwa pada tahun 2022 menjadi 3.888.600 jiwa pada tahun 2023, dan di Kabupaten Bogor dari 474.700 jiwa turun menjadi 453.800 jiwa pada tahun 2023, serta di Kota Bogor dari 79.200 jiwa turun menjadi 75.000 jiwa pada tahun 2023, tingkat kesenjangan, diukur dengan gini ratio, mengalami kenaikan. Gini ratio di Jawa Barat naik dari 0,4170 pada tahun 2022 menjadi 0,4250 pada tahun 2023.
Ruyat menyatakan bahwa saatnya bagi anak muda yang berpotensi untuk berani memimpin dalam menurunkan tingkat kesenjangan ekonomi. Hal ini menekankan pentingnya tindakan nyata dalam mengambil alih kepemimpinan di Bogor, bukan sekadar retorika. Politisi PKS, Aditiyawarman Adil, dan politisi Nasdem, Beninu Argobie, turut menyampaikan dukungan terhadap pemikiran tersebut.
Pemerintah Provinsi Jawa Barat telah melakukan akselerasi pembangunan dengan memberikan bantuan keuangan kepada Pemerintah Kabupaten Bogor dan Kota Bogor. Proyek infrastruktur yang dibiayai antara lain pembangunan Jembatan Otista, Masjid Agung, Blok I RSUD Kota Bogor, RSUD Parung, revitalisasi Pasar Cisarua, dan pembangunan Alun Alun Cirimekar.