JABARNEWS | BANDUNG – Jalan legendaris di Kota Bandung, Jalan Braga, kini mengalami transformasi besar. Setelah berbagai perdebatan dan perencanaan yang panjang, pemerintah setempat akhirnya memutuskan untuk menjadikan Jalan Braga sebagai zona bebas kendaraan.
Keputusan ini bertujuan untuk meningkatkan kualitas lingkungan dan memberikan ruang yang lebih aman dan nyaman bagi pejalan kaki serta pengunjung yang ingin menikmati keindahan sejarah dan budaya kota.
Dengan keputusan ini, Jalan Braga kini menjadi lahan pejalan kaki sepenuhnya, dengan area-area terbuka untuk kegiatan budaya, seni, dan kegiatan masyarakat lainnya. Langkah ini sejalan dengan visi pemerintah kota untuk mendorong mobilitas berkelanjutan dan mengurangi polusi udara.
Warga Bandung menyambut baik keputusan ini. “Ini adalah langkah yang sangat positif untuk kesehatan dan kualitas hidup kita semua,” kata Andi, seorang warga setempat.
“Sekarang kita bisa menikmati Braga dengan lebih tenang dan bebas dari kebisingan kendaraan,” kata dia lagi.
Braga Kaya Sejarah
Selain memberikan manfaat langsung bagi warga, langkah ini juga diharapkan akan mendukung industri pariwisata Kota Bandung.
Sejarah Jalan Braga, dengan segala kekayaan arsitektur peninggalan kolonialnya, menjadi daya tarik utama bagi wisatawan lokal maupun mancanegara.
Dengan menjadi zona bebas kendaraan, pengunjung dapat menikmati keindahan dan kemegahan Jalan Braga tanpa harus khawatir tentang kepadatan lalu lintas.
Namun, keputusan ini juga menimbulkan beberapa tantangan. Beberapa pedagang yang biasanya berjualan di pinggir jalan harus beradaptasi dengan perubahan tersebut. Pemerintah setempat berkomitmen untuk memberikan dukungan dan solusi bagi para pedagang agar mereka tetap dapat beroperasi tanpa kendala yang berarti.
Baca juga: Lokasi Parkir di Jalan Braga
Keputusan untuk menjadikan Jalan Braga sebagai zona bebas kendaraan mendapat respon positif bagi warga pengunjung karena mereka merasakan udara yang lebih bersih dan suasana yang lebih tenang,
sementara kegiatan budaya dan sosial semakin hidup di sepanjang jalan ikonik ini. Dengan demikian, langkah ini diharapkan menjadi model untuk pengembangan kota yang lebih berkelanjutan di masa depan.(red)
