JABARNEWS | BANDUNG – Kota Bandung memiliki segudang ragam jajanan kuliner yang selalu menggugah selera. Setiap saat selalu saja ada jajanan baru yang unik dan khas.
Satu lagi jajanan yang menarik adalah Lontong Kuah Oncom CIbadak dan berlokasi di pelataran toko Jalan Cibadak Kota Bandung. Penyajian lontong atau lepet (baca leupeut:Sunda) ini dengan menyiramkan bumbu kuah oncom yang kental, kaya rasa bumbu dan sedikit pedas.
Hasilnya, kita akan merasakan kelezatan di lidah ketika menyantapnya di pagi hari. Sebenarnya makanan tradisional ini merupakan kuliner jajanan baheula yang pernah ada di beberapa daerah di Jawa Barat. Demikian pula, Lontong Kuah Oncom Cibadak yang menawarkan jajanan tradisional dengan sensasi rasa baru dan lezat.
Untuk rasa, ada 4 varian lontong yang dijual. Lontong isi oncom, isi kacang merah, isi ayam dan lontong polos. Harga jual pun masih cukup ramah kantong, yakni Rp 5.000/pcs untuk lontong isi oncom, polos dan kacang merah. Sedang harga lontong isi ayam Rp 6.000/pcs. Murah kan!
Tidak heran, konsumen harus rela antri panjang di pagi hari, hanya ingin menikmati rasa kuah uncom yang khas melumuri lontong. Namun pelanggan selalu menikmati kendati penjual hanya menyediakan kursi-kursi plastik yang tersebar di sela pelataran toko,
Pengelola Lontong Kuah Oncom Cibadak, Ayip mengatakan, pihaknya sudah berjualan lontong kuah oncom ini hampir 30 tahun lalu. Namun baru ramai seperti sekarang lebih dari setahun lalu. Dulu konsumen yang datang beragam meski sebagian besar adalah pelanggan.
“Biasanya pagi hari, kini konsumen harus rela antri panjang untuk membeli sarapan lontong Cibadak ini. Terlebih pada akhir pekan. Selain konsumen dari Bandung, banyak pula wisatawan yang kebetulan liburan di Bandung, datang kesini,;” ujarnya.
800 Lontong Sehari
Dia menambahkan, dari dulu pihaknya mulai buka pukul 05.30 setiap hari dan tutup sekitar pukul 16.00. Hanya di pagi hari, konsumen harus antri untuk sarapan pagi. Karena pagi hari, selain lontong kuah oncom, pihaknya juga menawarkan menu yang bervariasi, seperti kue pastel, kue nagasari, tempe goring, dan lainnya.
“Guna memenuhi permintaan konsumen, rata-rata kami menghabiskan 800 lontong per hari. Biasanya dua kali masak dan Alhamdulillah selalu habis. Bumbu kuah oncom menjadikan lontong beras ini berasa nikmat jadi menu sarapan,” tukas Ayip.
Setelah pukul 11.00 hingga ke sore barulah konsumen berkurang. Namun menu yang ada tidak selengkap menu pagi hari. Konsumen tidak perlu antri ketika ingin menikmati Lontong Kuah Oncom Cibadak.
Pemandangan tampak kontras berbeda, ketika kita mengunjungi toko lontong ini. Seorang pejalanan kaki setengah baya sempat heran melihat antrian panjang.
“Kang, ini ada antrian apa ya. Kok antri panjang?,” ujarnya kepada salah satu konsumen di antrian paling belakang. Setelah mendapat penjelasan singkat, orang tersebut tampak manggut-manggut.
“Kirain gratis kang. Panjang gini antrinya,” kata dia sambil senyum dan berlalu.(red)
