Mahasiswa Unpas Bahas Masalah Kota Bandung dengan Wakil Ketua DPRD

Mahasiswa Unpas Bahas Masalah Kota Bandung dengan Wakil Ketua DPRD
Mahasiswa Unpas saat audensi ke DPRD Kota Bandung

 

jABARNEWS | BANDUNG – Wakil KHtua DPRD Kota Bandung, Dr. H. Edwin Senjaya, S.E., M.M., menyambut audiensi dari Badan Perwakilan Mahasiswa (BPM) Universitas Pasundan (Unpas) Bandung di Gedung DPRD Kota Bandung pada Kamis, 30 Juni 2024.

Dalam pertemuan tersebut, para mahasiswa membicarakan berbagai permasalahan yang setiap tahun melanda Kota Bandung, seperti kemacetan, sampah, dan banjir.

Edwin Senjaya mengajak mahasiswa untuk aktif berpartisipasi dalam pembangunan Kota Bandung, terutama dalam menghadapi masalah tahunan yang menjadi tantangan bagi Pemerintah Kota Bandung.

Baca Juga:  Hadapi Masa Kampanye, Panwascam Pagaden Maksimalkan Upaya Pencegahan Pelanggaran Pemilu

“Terkait isu yang berkembang di Kota Bandung setiap tahun, seperti infrastruktur dan sarana transportasi, tentu memerlukan peran serta teman-teman mahasiswa,” ujar Edwin.

Badan Perwakilan Mahasiswa

Ia menjelaskan bahwa BPM dan DPRD memiliki fungsi yang serupa, meski dalam lingkup yang berbeda: BPM beroperasi di lingkungan kampus, sedangkan DPRD di tengah masyarakat.

Baca Juga:  Terapkan Eco-Office, Sekretariat DPRD Kota Bandung Peroleh Penghargaan

Sebagai contoh, Edwin menyoroti masalah penjualan minuman beralkohol yang meresahkan masyarakat. Isu ini mendapatkan perhatian khusus dari DPRD Kota Bandung. “Advokasi terhadap isu-isu seperti ini, termasuk minuman keras dan tempat asusila, memerlukan peran serta mahasiswa untuk mengawasi dan menerapkan ilmu dari kampus ke masyarakat,” tambahnya.

Edwin juga membahas masalah kemacetan di Kota Bandung yang belum menemukan solusi efektif. Jalan di Kota Bandung tidak bertambah luas, sementara jumlah kendaraan terus meningkat. Selain itu, masalah lain seperti sampah dan banjir juga terh

Baca Juga:  Heboh, Anggota DPRD Kota Bandung ‘Titip Siswa’ ke Disdik Jabar

“Untuk pembangunan fly over, ada kesulitan dalam pembebasan lahan, dan Pemkot Bandung belum siap mengatasinya. Beberapa pekerjaan rumah lainnya juga belum selesai karena belum ada solusi yang tepat,” kata Edwin.