JABARNEWS | BANDUNG -Bank bjb kembali membuat langkah strategis dengan menandatangani Perjanjian Kerja Sama (PKS) penyertaan modal dengan Bank Jambi. Acara ini berlangsung di bjb T-Tower, Jakarta, pada Jumat (28/6).
Dalam acara tersebut, hadir Direktur Utama bank bjb Yuddy Renaldi, Direktur Keuangan bank bjb Hana Dartiwan, Direktur Komersial & UMKM bank bjb Nancy Adistyasari, Direktur Utama Bank Jambi Khairul Suhairi, Komisaris Utama Bank Jambi Emilia, serta beberapa pejabat eksekutif dari kedua bank.
Kolaborasi ini adalah langkah lanjutan dari Rapat Umum Pemegang Saham Bank Jambi pada 20 Februari 2024 lalu. Kesepakatan bahwa Bank Jambi menjadi anggota KUB bank bjb dan bank bjb sebagai Pemegang Saham Pengendali (PSP).
Sebelumnya, pada tahun 2023, Bank Jambi telah menandatangani Memorandum of Understanding (MoU) dan Non-Disclosure Agreement (NDA) sebagai langkah awal.
Langkah Strategis dan Manfaat Ekonomi
Direktur Utama bank bjb, Yuddy Renaldi, mengungkapkan bahwa kolaborasi ini akan meningkatkan daya saing dan kinerja kedua bank serta memberikan kontribusi positif bagi pertumbuhan ekonomi regional.
“Kami berharap langkah ini akan membuka peluang bisnis baru dan memperkuat fondasi keuangan yang solid,” ujar Yuddy.
Setelah penandatanganan PKS, bank bjb akan menyertakan modal sebesar Rp221,4 miliar kepada Bank Jambi. Langkah ini akan diajukan ke Otoritas Jasa Keuangan (OJK) agar efektif.
Persetujuan Bank Jambi akan masuk dalam struktur konglomerasi keuangan bank bjb bersama Bank Bengkulu dan bank bjb syariah, sehingga memperluas jangkauan layanan hingga 16 provinsi di Indonesia.
Kerjasama ini juga akan meningkatkan kepercayaan masyarakat pada grup usaha perbankan yang lebih besar. Saat ini, bank bjb dan Bank Jambi telah melakukan sinergi bisnis melalui transaksi BI Fast. Sinergi ini untuk pengembaangan lebih lanjut agar layanan lainnya, seperti layanan kepada pemerintah daerah dan pengembangan layanan digital.
Kinerja Keuangan Bank Jambi
Secara keuangan, Bank Jambi menunjukkan kinerja yang baik. Per Maret 2024, Bank Jambi memiliki aset sebesar Rp13,3 triliun, kredit dan pembiayaan Rp9,4 triliun, serta Dana Pihak Ketiga (DPK) Rp10,9 triliun. Laba yang tercatat adalah Rp95,5 miliar dengan Return on Equity (ROE) sebesar 16,49%. Pada tahun 2023, Bank Jambi memberikan dividen sebesar Rp137,5 miliar kepada pemegang saham.
Bank Jambi juga memiliki Unit Usaha Syariah (UUS) dengan aset Rp1,2 triliun dan Return on Assets (ROA) 3,19%. UUS Bank Jambi bisa bersinergi dengan bank bjb syariah, yang telah lebih dulu menjadi anggota KUB bank bjb, untuk memperkuat penetrasi di pasar perbankan syariah.
Kerjasama antara bank bjb dan Bank Jambi diharapkan membawa dampak positif bagi pertumbuhan ekonomi regional dan memberikan layanan yang lebih baik kepada masyarakat.(red)