JABARNEWS │ KARAWANG – Pengadilan Agama Kabupaten Karawang melaporkan bahwa hingga pertengahan tahun ini, jumlah angka kasus perceraian di wilayahnya mencapai angka yang cukup tinggi.
Humas Pengadilan Agama Karawang, Asep Syuyuti, menyebutkan bahwa sejak Januari hingga Juni 2024, pihaknya telah menerima 2.600 permohonan gugatan perceraian.
“Dari 2.600 permohonan gugatan yang diterima, sekitar 75 persen adalah istri yang menggugat cerai suami, sementara 24 persen adalah suami yang menggugat cerai istri,” ujarnya pada Senin (8/7).
Mayoritas permohonan gugatan cerai ini diajukan oleh pasangan yang berusia di bawah 30 tahun. Asep mengungkapkan bahwa sebagian besar perceraian dipicu oleh masalah ekonomi, termasuk hutang pinjaman dan judi online.
“Ada juga kasus perceraian yang disebabkan oleh judi online, meskipun jumlahnya kurang dari 1 persen,” tambahnya.