JABARNEWS | BANDUNG – BAZNAS Jawa Barat memaparkan strategi zakat berbasis teknologi dalam Rapat Koordinasi Daerah (Rakorda) yang berlangsung di Majalengka. Langkah ini bertujuan meningkatkan pengumpulan zakat yang efektif dan partisipasi masyarakat. Teknologi menjadi kunci untuk transparansi dan akuntabilitas, memperkuat kepercayaan publik. Melalui strategi ini, BAZNAS Jabar optimis zakat mampu menjadi pilar pembangunan berkelanjutan dan kesejahteraan umat.
Teknologi Tingkatkan Efektivitas dan Partisipasi
Dalam Rakorda tersebut, Rizaludin Kurniawan, pimpinan BAZNAS Republik Indonesia Bidang Pengumpulan, menjelaskan pentingnya teknologi dalam meningkatkan pengelolaan zakat. Ia memaparkan langkah-langkah konkret, seperti penerapan aplikasi digital untuk mempermudah pembayaran zakat dan pelaporan transparan kepada masyarakat.
“Teknologi adalah jembatan untuk memperkuat partisipasi publik. Dengan inovasi digital, pengumpulan zakat dapat berjalan lebih cepat, aman, dan efisien,” ungkap Rizaludin.
Selain itu, BAZNAS Jawa Barat juga memanfaatkan platform digital untuk memperluas jangkauan edukasi zakat kepada masyarakat. Hal ini bertujuan meningkatkan kesadaran dan kepercayaan publik dalam menunaikan zakat melalui lembaga resmi.
Pentingnya Transparansi dan Kepatuhan Hukum
Rakorda ini juga menyoroti pentingnya transparansi dan kepatuhan hukum dalam pengelolaan zakat. Kejaksaan Tinggi Jawa Barat (Kejati Jabar) menekankan peran hukum dalam menjaga kepercayaan publik. “Kepatuhan pada regulasi adalah fondasi utama pengelolaan zakat. Dengan mematuhi aturan, pengelolaan dana zakat jadi lebih amanah dan tepat sasaran,” ujar perwakilan Kejati Jabar.
Kapolda Jawa Barat juga memberikan pandangannya tentang peran kepolisian dalam memastikan akuntabilitas. Ia menegaskan bahwa transparansi adalah elemen penting dalam membangun kepercayaan.
“Kepolisian tidak hanya sebagai penegak hukum, tetapi juga mitra strategis dalam memastikan pengelolaan zakat berjalan sesuai prinsip kejujuran dan keadilan,” katanya.
Evaluasi Kinerja untuk Strategi Masa Depan
Rakorda ini menjadi momentum penting untuk mengevaluasi kinerja BAZNAS se-Jawa Barat. Evaluasi mencakup berbagai bidang, mulai dari pengumpulan, pendistribusian, hingga pendayagunaan zakat. Ketua BAZNAS Jawa Barat, Dr. H. Anang Djauharuddin, menegaskan perlunya evaluasi yang mendalam sebagai pijakan untuk menyusun strategi ke depan. “Kita harus memastikan bahwa setiap aspek pengelolaan zakat memberikan dampak nyata bagi masyarakat,” ungkap Anang.
Selain evaluasi, Rakorda ini juga menghasilkan beberapa rencana strategis untuk memperkuat peran zakat dalam pemberdayaan masyarakat. Salah satu langkah utama adalah memperluas sinergi dengan pemerintah daerah dan lembaga terkait untuk menciptakan program zakat yang berkelanjutan.
Zakat sebagai Pilar Pembangunan Berkelanjutan
BAZNAS Jawa Barat optimis zakat berbasis teknologi dapat menjadi pilar penting dalam pembangunan berkelanjutan. Dengan sinergi lintas sektor dan dukungan teknologi, zakat dapat meningkatkan kesejahteraan umat secara signifikan. Ketua BAZNAS Jawa Barat menutup Rakorda dengan pernyataan yang optimis. “Kami yakin zakat dapat menjadi kekuatan ekonomi dan sosial yang besar. Dengan sinergi dan strategi yang tepat, kita bisa mewujudkan Indonesia Emas 2045,” tegasnya.
Melalui pemanfaatan teknologi dan kolaborasi yang kuat, BAZNAS Jawa Barat berkomitmen untuk terus memperbaiki sistem pengelolaan zakat. Langkah ini menunjukkan bahwa zakat tidak hanya menjadi kewajiban agama, tetapi juga solusi nyata untuk memberdayakan masyarakat dan membangun masa depan yang lebih cerah.(red)