Pemberantasan Fatherless di Industri Kreatif, Strategi Haru-Dhani Membangun Kota Bandung

Pemberantasan Fatherless di Industri Kreatif, Strategi Haru-Dhani Membangun Kota Bandung
Haru-Dhani menggagas ruang kreatif kolaboratif di Bandung untuk melibatkan generasi muda dalam membangun kota dengan mengatasi fenomena fatherless.

 

JABARNEWS | BANDUNG – Pasangan Calon Wali Kota dan Wakil Wali Kota Bandung, Haru Suandharu dan R. Dhani Witianata, berkomitmen memberantas “fatherless” di industri kreatif. Mereka menegaskan bahwa pemerintah harus hadir sebagai sosok “bapak” yang mendukung para pelaku kreatif. Haru-Dhani berjanji akan menjadi pemimpin yang aktif mencari solusi untuk setiap permasalahan masyarakat kreatif di Kota Bandung.

“Saat warga merasa bingung harus curhat pada siapa karena pemimpinnya tidak ada atau pemimpinnya tidak menjadi sosok orang tua bagi masyarakatnya, kami siap hadir,” tegas Haru Suandharu dalam Debat Publik yang berlangsung di Ballroom Trans Luxury Hotel, Selasa malam, 19 November 2024.

Pemerintah Sebagai “Bapak” bagi Kaum Kreatif

Haru-Dhani memahami bahwa Kota Bandung telah lama tersohor  sebagai Kota Kreatif dunia. Mereka melihat pentingnya kehadiran pemimpin yang tidak hanya memantau dari jauh, tetapi juga aktif berinteraksi dan memberikan solusi. “Kami akan menjadi sosok orang tua yang bukan hanya hadir, tetapi juga berusaha mencari solusi bersama untuk permasalahan masyarakat,” tambah Haru.

Baca Juga:  Menengok Catatan Apik Nick Kuipers Bersama Persib Musim Ini

Melalui pendekatan ini, Haru-Dhani ingin memastikan bahwa pelaku kreatif di Kota Bandung mendapatkan dukungan yang memadai untuk terus berkembang. Dukungan tersebut tidak hanya berupa moral, tetapi juga dalam bentuk kebijakan yang konkret.

Dukungan Konkret untuk Industri Kreatif

Sebagai langkah nyata, pasangan ini berkomitmen untuk menggelontorkan anggaran khusus atau hibah dana bagi para pelaku kreatif di Bandung. Langkah ini bertujuan untuk memperkuat ekosistem kreatif dan menjadikan Bandung sebagai pusat inovasi di tingkat nasional maupun internasional.

“Industri kreatif adalah bagian dari identitas Kota Bandung. Kami tidak ingin warga kreatif merasa terabaikan. Pemerintah harus hadir untuk mendukung mereka,” ungkap Dhani Witianata.

Baca Juga:  Gadis Kecil Ini Menangis karena Polisi Kelahiran Purwakarta Pindah Tugas

Kolaborasi Menuju Kemajuan

Haru-Dhani juga menekankan pentingnya kolaborasi antara pemerintah, pelaku industri kreatif, dan masyarakat. Menurut mereka, kolaborasi ini akan menciptakan sinergi yang mampu menghadirkan solusi inovatif untuk setiap tantangan yang harus pelaku kreatif hadapi.

“Kami percaya, dengan pendekatan kolaboratif, Bandung bisa menjadi contoh bagaimana pemerintah mendukung dan bekerja sama dengan warganya untuk mencapai kemajuan bersama,” jelas Haru.

Janji Pemimpin yang Dekat dan Solutif

Dalam debat terakhir yang digelar oleh KPU Kota Bandung, pasangan Haru-Dhani tampil percaya diri dengan gagasan-gagasan mereka. Mereka berjanji akan menjadi pemimpin yang tidak hanya memberikan arahan, tetapi juga mendampingi warganya dalam menghadapi masalah.

Baca Juga:  Peringati Hari Bumi, PA Subang Tanam Pohon

“Jika Allah takdirkan kami menjadi pemimpin Kota Bandung, maka itu berarti kami akan hadir sebagai solusi. Kami tidak ingin warga merasa berjalan sendiri,” pungkas Haru.

Bandung yang Lebih Kreatif dan Inklusif

Dengan berbagai perencanaan program, pasangan ini optimis mampu membawa perubahan nyata di Kota Bandung. Mereka percaya bahwa pemberantasan “fatherless” di industri kreatif akan menjadi langkah awal untuk menciptakan kota yang lebih kreatif, inklusif, dan berdaya saing tinggi.

Harapan dengan Kkehadiran Haru-Dhani sebagai pemimpin akan mampu menjadi inspirasi bagi kota lain untuk mendukung industri kreatif dan memastikan pemerintah benar-benar hadir bagi warganya. Wargi Bandung pun kini berharap, janji ini dapat terwujud jika mereka terpilih sebagai pemimpin baru Kota Bandung.(red)