Melalui ‘Zero Food Waste’, Mahasiswa UPI Purwakarta Ajak Siswa SD Peduli Lingkungan

Murid SDN Ekologi Kahuripan Pajajaran Purwakarta belajar mengelola sampah makanan menjadi produk yang bernilai ekonomis, untuk menumbuhkan rasa peduli lingkungan sejak dini (Foto: Ist)
Murid SDN Ekologi Kahuripan Pajajaran Purwakarta belajar mengelola sampah makanan menjadi produk yang bernilai ekonomis, untuk menumbuhkan rasa peduli lingkungan sejak dini (Foto: Ist)

JABARNEWS | PURWAKARTA – Membangun kesadaran untuk peduli lingkungan sejak dini menjadi misi penting bagi setiap generasi. Hal inilah yang mendorong mahasiswa Program Penguatan Profesional Kependidikan (P3K) Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) untuk menghadirkan program inovatif “Zero Food Waste” di SDN Ekologi Kahuripan Pajajaran, Kabupaten Purwakarta.

Program Zero Food Waste ini berlangsung selama tiga bulan, dari tanggal 22 September 2024 hingga 20 Desember 2024.

Koordinator kelompok mahasiswa P3K UPI Purwakarta, Alfi Nasthi Fauziah, mengatakan program Zero Food Waste bertujuan mengubah persepsi anak-anak terhadap sampah organik, terutama sampah sisa makanan menjadi sesuatu yang bernilai ekonomis dan ramah lingkungan.

Baca Juga:  Gasak 23 Motor, Polres Purwakarta Ringkus Dua Pelaku Curanmor

“Kami ingin menanamkan kesadaran pada anak-anak tentang pentingnya pengelolaan sampah organik sejak dini,” ujar Alfi, Rabu (4/12/2024).

Dalam program Zero Food Waste ini, Alfi bersama mahasiswa UPI Purwakarta lainnya mengajak para peserta didik SDN Ekologi Kahuripan Pajajaran belajar menggunakan maggot atau larva lalat untuk mengurai sampah.

Baca Juga:  Di Purwakarta, Jumlah ASN Yang Pensiun Jomplang Dengan Kuota CPNS

Menurut Alfi, maggot yang diberi makan sampah organik, seperti sisa makanan, akan berkembang biak dan mengubahnya menjadi produk bernilai ekonomis, seperti pakan ternak dan pupuk organik.

“Maggot menjadi solusi yang efisien dan ramah lingkungan dalam mengelola sampah makanan,” jelasnya.

Dalam program Zero Food Waste ini, lanjut Alfi, para peserta didik tidak hanya belajar tentang proses penguraian sampah organik, tapi juga mendapatkan pengalaman langsung dalam menciptakan produk yang bermanfaat.

Baca Juga:  Duh! Seorang Pemuda di Kota Banjar Tewas Tertabrak Kereta Api

“Anak-anak diajarkan untuk memanfaatkan sampah organik menjadi sesuatu yang bermanfaat, sehingga mereka lebih peduli dengan lingkungan,” lanjut mahasiswa UPI Purwakarta itu.

Alfi mengungkapkan, dalam mengimplementasikan program Zero Food Waste, pihaknya melibatkan berbagai stakeholder, termasuk Tempat Pengolahan Sampah Reduce-Reuse-Recycle (TPS 3R) Dian Anyar Ciseureuh yang sejalan dengan tujuan utama program ini, yaitu mengurangi sampah makanan yang berakhir di Tempat Pembuangan Akhir (TPA).