JABARNEWS | INDRAMAYU – Menteri Kelautan dan Perikanan Sakti Wahyu Trenggono memastikan stok garam di Kabupaten Indramayu, Jawa Barat, mencukupi untuk memenuhi kebutuhan selama perayaan Natal 2024 dan Tahun Baru 2025 (Nataru). Dalam kunjungannya ke Gudang Garam Nasional di Desa Krangkeng, Kamis (26/12/2024), ia menegaskan bahwa pasokan garam nasional berada dalam kondisi aman.
“Stok kita di wilayah Indramayu saja mencapai 63.000 ton. Ini cukup untuk memenuhi kebutuhan, termasuk di masa liburan akhir tahun,” kata Trenggono kepada awak media.
Kabupaten Indramayu merupakan salah satu sentra produksi garam terbesar di Jawa Barat, selain Karawang, Cirebon, dan Pangandaran. Berdasarkan data Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) tahun 2024, Indramayu memiliki luas lahan garam produktif sebesar 1.445,65 hektare, dengan total produksi mencapai 135.891,10 ton atau sekitar 94 ton per hektare.
Produksi garam di Indramayu tersebar di empat kecamatan, yakni Krangkeng, Losarang, Kandanghaur, dan Patrol. Di Kecamatan Krangkeng sendiri, terdapat desa-desa yang menjadi pusat pergaraman, seperti Singakerta, Srengseng, Luwunggesik, Kalianyar, Krangkeng, dan Tanjakan.
Trenggono mengungkapkan rencana peningkatan produksi garam nasional, termasuk di Indramayu, dengan mengoptimalkan lahan hingga 3.000 hektare. “Dengan luas lahan tersebut, kita dapat menghasilkan sekitar 3.000 ton garam per tahun,” jelasnya.