Berbagai kondisi keuangan bank bjb yang semakin membaik tersebut, didukung berbagai perbaikan di sektor kredit. Kredit konsumer tumbuh 5,8% year on year menjadi 66,2 trilliun rupiah yang merupakan segmen dengan porsi terbesar, 61,1% terhadap total kredit yang disalurkan.
Disampaikan Yuddy, permintaan untuk segmen KPR terus bertumbuh khususnya pada KPR bersubsidi, sehingga mendorong pertumbuhan nya sebesar 16,3% year on year menjadi 9,4 trilliun rupiah. Adapun untuk tahun 2023 bank bjb memperoleh kuota FLPP sebanyak 8.000 unit.
Sektor UMKM tumbuh 10,3% menjadi 6,8 trilliun rupiah, didorong oleh penyaluran mikro yang dilakukan langsung oleh bank tumbuh dengan baik sebesar 20% year on year, termasuk didalamnya penyaluran KUR dimana bank bjb tahun ini diberikan kuota sebesar 3 trilliun rupiah.
Sementara Commercial & Corporate menjadi salah satu growth driver dengan pertumbuhan 14,7% menjadi 16,4 trilliun untuk corporate dan 34% menjadi 9,4 trilliun untuk commercials yang bersumber dari anchor client government related party, BUMN dan Top Tier Corporate.
Sepanjang sisa tahun 2023 ini, ekspansi pada segmen corporate dan commercials akan dilakukan secara selektif dengan melihat suku bunga yang diberikan untuk menjaga kualitas dan yield kredit pada level yang sehat untuk mengimbangi tekanan biaya dana.