Ia mencontohkan, pada proses KUB yang sudah berjalan dengan Bank Bengkulu, sudah dilakukan berbagai kerjasama bisnis yang menguntungkan kedua belah pihak, Diawali oleh kerjasama BI Fast, setelah itu dilakukan akselerasi berbagai sinergi bisnis lainnya, terutama layanan e-tax, digitalisasi dan pembiayaan sindikasi.
Menurut Yuddy, kolaborasi adalah hal paling penting yang harus dilakukan BPD dalam melakukan inovasi dan transformasi agar bisa bersaing di industri perbankan. bank bjb yang telah sarat pengalaman dalam melakukan berbagai langkah strategis serta menjadi pionir berbagai aksi korporasi BPD, dapat berbagi pengalaman tersebut kepada sesama BPD untuk tumbuh kembang dan besar bersama.
Kolaborasi melalui KUB ini juga masih dapat bertambah luas, dimana bank bjb masih membuka peluang kerjasama dengan BPD lain di Indonesia, dengan prinsip untuk kemajuan bersama serta saling menguntungkan. Apabila proses KUB ini berjalan dengan lancar, maka struktur KUB bank bjb akan terdiri dari 4 bank, yaitu bank bjb syariah, Bank Bengkulu, Bank Sultra dan Bank Maluku Malut, dengan jaringan yang tersebar dari Indonesia bagian Barat sampai Indonesia bagian Timur.
BPD sendiri secara grup perbankan, memiliki potensi yang besar. Dengan total aset sebesar 936,1 triliun rupiah, BPD yang solid dapat menjadi salah satu kekuatan utama dalam mendorong pertumbuhan ekonomi nasional, bersanding dengan perbankan besar lainnya.
Sebagai tambahan informasi, bank bjb sendiri merupakan BPD terbesar di Indonesia dengan infrastruktur yang mumpuni sehingga infrastruktur tersebut dapat dimanfaatkan oleh anggota KUB-nya secara bersama sama. bank bjb juga telah memiliki infrastruktur IT yang mumpuni.