Sementara, Kepala Dinas Pangan dan Pertanian (Dispangtan) Kabupaten Purwakarta Sri Jaya Midan mengatakan, jika tidak terjadi perubahan angka produktivitas rata-rata, akan diperoleh hasil panen pada puncak musim kemarau satu ini sekitar 80 ton gabah kering giling
Menurutnya, sejak beberapa waktu lalu, para penyuluh pertanian dan petugas Pengendali Organisme Pengganggu Tanaman (POPT) melakukan pendampingan panen di berbagai tempat.
“Setiap hari laporan data ubinan panen padi masuk di seluruh kecamatan di Kabupaten Purwakarta, dan tercatat hingga hari ini telah masuk 40 data ubinan dari 38 kelompok tani yang tersebar pada 17 kecamatan di Kabupaten Purwakarta,” ujarnya.
Dari data-data yang telah masuk, lanjut Sri, diketahui rata-rata produktivitas padi di Purwakarta sebesar 66,8 ku/ha gabah kering giling (GKG). Produktivitas padi terendah 45,9 ku/ha GKG dan produktivitas tertinggi 85,3 hu/ha GKG.
“Jika tidak ada perubahan hasil panen kita dikisaran angka itu. Tapi kan tidak dapat dipungkiri bahwa ada serangan organisme pengganggu tanaman (OPT) yang berpotensi menekan hasil produksi tanaman pangan khususnya pada padi,” kata Midan.