Tak sampai di situ, Polban juga memberikan dukungan secara materil kepada KWT di Desa Arjasari ini agar produksi herbal semakin maju dan besar. Adapun bantuan yang diberikan berupa peralatan pendukung, seperti freezer, blender, alat pemeras jeruk, dan peralatan masak lainnya seperti kompor.
Dalam kegiatan PKM kali ini, turut juga diberikan materi terkait dengan pemasaran produk, misalkan cara menghitung harga pokok produksi (HPP) yang disampaikan oleh Lili Indrawati.
Selain itu, ada praktik atau demo cara melakukan pasteurisasi oleh Nurcahyo yang didampingi langsung oleh para mahasiswa Polban.
Kata Rini, PKM yang dilakukan sebagai bentuk dari pelaksanaan Tri Dharma Perguruan Tinggi ini, tidak akan berhenti sampai di sini saja. Pihaknya akan selalu terbuka untuk terus mendampingi para perempuan di Kampung Pamucatan dalam pengolahan produk herbal ini.
“Kita tetap setelah dilakukan PKM ini pendampingan berlanjut, kita tetap terbuka kita komunikasi di WA konsultasi tetap bisa dilakukan, atau kita memberikan informasi misal itu tetap berjalan sepanjang tahun. Jadi bisa berlanjut sampai tahun ketiga ini salah satunya karena komunikasi yang terus berjalan,” ujarnya.