“Saya merasa terpanggil sebagai pemuda untuk menjaga warisan leluhur, salah satunya tanaman aren,” kata dia.
Pohon aren, tambah Nogi telah menjadi sumber penghidupan keluarganya secara turun temurun. Karena itu, kalau bukan dirinya siapa lagi mempertahankan eksistensi pohon yang setiap bagian dari batangnya memiliki beragam manfaat tersebut.
Apalagi, sejak 3 tahun ini Ia mengaku terhubung dengan PT MAI yang sangat membutuhkan gula aren berkualitas, untuk diproduksi menjadi gula semut dan gula cair.
Tak hanya sebatas menjual gula aren ke PT MAI, petani gula aren yang kini telah menjadi bagian dari komunitas yang diinisiasi petani muda tersebut juga mendapatkan bimbingan dan pelatihan bagaimana menghasilkan produk yang diinginkan pasar.
“Ibu Letty, tak hanya meminta kami memroduksi gula aren sesuai standar yang mereka butuhkan, tetapi juga memberikan peralatan pendukung memasak gula aren secara cuma-cuma,” kata dia lagi.