Para pelajar tesebut bahkan dapat bekerja sebelum program studi mereka dimulai. Mereka juga akan dapat bekerja lebih dari 40 jam setiap dua minggu di sektor ekonomi mana pun.
Iwan mengutip data dari Biro Statistik Australia, pada akhir Juni 2019, 88.740 orang kelahiran Indonesia tinggal di Australia, 29,4 persen lebih banyak dari jumlah (68.570) pada 30 Juni 2009.
Ini adalah salah satu komunitas migran terbesar di Australia, setara dengan 1,2 persen komunitas migran Australia dan 0,3 persen dari total populasi Australia.
“Sementara jumlah mahasiswa Indonesia di Australia yang tercatat per tanggal 28 Juni 2021 yakni sebanyak 12.645 mahasiswa. Ini menempatkan Indonesia di peringkat 6 jumlah mahasiswa asing terbanyak di Australia setelah Tiongkok, India, Nepal, Vietnam dan Malaysia,” ungkapnya.
“Di sinilah terlihat posisi strategis Indonesia,” tandasnya. (Red)