“Sekitar 58% dana mengalir ke Jawa Timur, Jawa Tengah, Jawa Barat, Yogyakarta, Jabodetabek, Banten, Sumatera, Sulawesi, Kalimantan dan Bali, NTB dan Maluku/Papua,” melansir suarajabar.id.
Ditambahkan Saman, jumlah uang beredar yang sangat besar ini akan mendorong pertumbuhan konsumsi rumah tangga dan berkontribusi terhadap pertumbuhan ekonomi nasional pada triwulan II 2022.
“Jika tercapai tentu akan berkontribusi pada target 2022 pertumbuhan ekonomi nasional 5% hingga 5,5%. Artinya, momentum Idul Fitri tahun ini akan berdampak sangat besar bagi pertumbuhan ekonomi daerah dan nasional,” jelas Saman.
Karenanya, Sarman menyarankan masyarakat untuk memanfaatkan momentum hari raya ini sebagai peluang berbisnis dengan memanfaatkan sumber potensi khas baik dari kerajinan tangan, kuliner dan barang lainnya, di wilayah kampungnya untuk mendapatkan penghasilan tambahan. (Red)