Bhima menjelaskan jika eks karyawan bank punya kemampuan khusus dan mau belajar otodidak soal digital-risk management, atau psycometric credit scoring mungkin bisa beralih ke bank digital.
“Sekali lagi tidak semua karyawan yang di PHK, berada dalam kategori high-skilled atau level manajerial ke atas dan punya skill khusus. Ada juga teller, satpam, hingga office boy yang kena efisiensi. Ujungnya Pemerintah tetap perlu memastikan, gelombang penutupan kantor cabang bank ini harus di mitigasi agar tidak berdampak ke lonjakan pengangguran baru,” jelas dia.
Sementara Direktur CORE Indonesia Piter Abdullah mengatakan karyawan bank harus mengantisipasi ancaman ini. Mereka bisa mengasah kemampuan baru, dan beralih ke pekerjaan lain jika digitalisasi makin masif.
“Tidak hanya di perbankan sebenarnya harus antisipasi. Mereka harus mempersiapkan diri agar tidak tergusur oleh kemajuan teknologi digital. Caranya adalah membekali diri, siap-siap untuk pekerjaan baru yang pasti akan terbentuk ketika digitalisasi dilakukan,” tandasnya. (red)
sumber: detik.com