Tahun 2022, Pos Indonesia Adaptasi dan Inovasi Layanan Dalam Teknologi

Di tengah era disrupsi teknologi, PT Pos Indonesia (Persero) siap beradaptasi dan berinovasi di tahun 2022 sebagai fundamental  transformasi dalam teknologi, proses bisnis, di bisnis itu sendiri, pengelolaan keuangan, teknologi informasi, dan human capital management.

JABARNEWS | BANDUNG  – Di tengah era disrupsi teknologi, PT Pos Indonesia (Persero) siap beradaptasi dan berinovasi di tahun 2022 sebagai fundamental  transformasi dalam teknologi, proses bisnis, di bisnis itu sendiri, pengelolaan keuangan, teknologi informasi, dan human capital management.

Hal ini diutarakan Direktur Utama PT Pos Indonesia (Persero) Faizal Rochmad Djoemadi kepada pers, di Bandung, Jumat (28/1/2022).

“Kita melakukan transformasi selama setahun ke belakang (2021) atau sebagai tahun “Turn Around” dan akan diteruskan 2022 basic-nya adalah meletakkan fundamental, baik dalam adalah meletakkan fundamental. Selebihnya harus berpikir tentang inovasi, sebuah perubahan yang dahyat. Kuncinya adalah adaptasi dan berinovasi,”  ujarnya.

Dia menegaskan, tantangan Pos Indonesia hari ini adalah bagaimana bisa adaptif dan relevan dengan perubahan zaman serta mampu meresponsnya secara cepat. Karena yang cepat akan mengalahkan yang lambat. Kemampuan adaptasi dan digitalisasi menjadi penting, menuju tekad Pos Indonesia untuk menjadi juara.

Baca Juga:  Cheka Virgowansyah Ditunjuk Kemendagri, Yod Mintaraga: Tasikmalaya Sempat Mengusulkan Nama Pj Wali Kota

 “Di tengah industri yang terus tumbuh di era pandemi Covid-19, namun peluang pasar juga masih terbuka lebar, Pos Indonesia optimis untuk menjadi juara. Dengan memiliki portofolio jasa keuangan serta kantor cabang dan agen di seluruh Indonesia, sekitar 4.850 cabang di seluruh Indonesia serta 20 ribu agen yang ada di Indonesia, maka Pos Indonesia secara kontinyu terus melakukan perubahan, pengembangan dan adaptif terhadap perkembangan teknologi informasi termasuk dalam rangka menggaet pasar e-commerce di Indonesia,”papar Faizal.

Lebih lanjut dia menjelaskan, dua kata kunci, yakni adaptasi dan inovasi, Pos Indonesia telah merancang 7 (tujuh) transformasi penting yaitu Transformasi Bisnis, Transformasi Produk dan Channel, Transformasi Proses Operasi, Transformasi Teknologi, Transformasi Sumber Daya Manusia, Transformasi Organisasi, dan Transformasi Budaya Perusahaan.

Baca Juga:  Hyundai IONIQ 5 Hadir di Kota Bandung, Keunggulan dan Fiturnya Bikin Mata Meleleh

Ketujuh program transformasi ini diakui Faizal, secara bertahap telah menampakkan hasil. Dalam Tranformasi Bisnis, Pos Indonesia telah banyak membantu Program Cashless Society Pemerintah dengan menjadikan UMKM sebagai merchant QRIS. Berikutnya diperkenalkan O-Ranger Mawar, petugas kurir sekaligus pick-uper wanita  untuk penggarapan produk-produk wanita.

Pada Transformasi Produk dan Channel yang langsung dirasakan oleh customer ini dibuktikan dengan diluncurkannya 2 aplikasi mobile yaitu PosPay untuk Layanan Jasa Keuangan dan PosAja untuk layanan jasa Kurir dan Logistik. Kedua aplikasi ini telah dirasakan sangat membantu, memudahkan dan mendekatkan pelayanan Pos Indonesia kepada masyarakat.

“Berkat kerja keras semua insan pos, di penghujung tahun 2021 jumlah Number of Account (NoA)  PosPay telah mencapai lebih dari 1,5juta NoA dan downloader PosAja telah mencapai lebih dari 223ribu,” ujar Faizal.

Baca Juga:  Dibayangi Isu Resesi, PT IBF Tetap Optimis Pasang Target 1 Juta Lot di 2023

Gerai MyPos juga mewarnai transformasi Pos Indonesia di tahun 2021, dengan strategi Gold Services yang dikembangkan untuk masuk ke pangsa pasar milenial dengan tampilan yang menarik, kekinian, dengan platform online.

Sedang Transformasi SDM, Pos Indonesia menerapkanNew Performance Management System yang memberikan penilaian kepada karyawan secara terintegrasi dengan bisnis, sehingga penilaian diberikan berbasis kinerja yang transparan.

“Tentu Pos Indonesia tidak akan bisa meraih itu semua tanpa jerih payah dan kerja keras dari seluruh Insan Pos.  Pos Indonesia songsong tahun 2022 dengan semangat baru, seiring dengan bangkitnya ekonomi pasca pandemi, serta potensi pasar yang masih terbuka luas,” pungkas Faizal.(***)