JABAR NEWS | BANDUNG – Selaku Dewan Pengarah Forum Koordinasi Pengendalian Inflasi (FKPI) Provinsi Jawa Barat (Jabar) Wiwiek Sisto Widayat mengungkapkan, para ulama memiliki peran dalam pengendalian inflasi.
Salah satunya yang bisa dilakukan oleh para ulama yaitu memberikan memberikan penjelasan sekaligus mengajak masyarakat melalui berbagai pendekatan religi, seperti ceramah, tausiah, kultum, dan media sosialisasi lainnya saat memasuki bulan Ramadhan.
“Seperti kita ketahui, biasanya menjelang maupun selama bulan Ramadhan akan terjadi sedikit gejolak harga, sehingga pengendalian inflasi melalui sosialisasi mengenai inflasi ini menjadi sangat penting,” ungkap Wiwiek dalam acara Forum Silaturahmi Ulama Se-Jawa Barat 1438 H di Masjid Raya Bandung, Selasa (23/05/2017).
Wiwiek yang baru dilantik sebagai Kepala Kantor Perwakilan (KPw) Bank Indonesia (BI) Provinsi Jawa Barat pada 22 Mei 2017 kemarin menjelaskan, sosialisasi yang dilakukan para ulama itu nantinya sudah barang tentu ditujukan terutama kepada masyarakat dengan kemampuan ekonomi menengah keatas agar selalu berprilaku bijak dalam berkonsumsi di bulan Ramadhan dan dan Hari Raya.
“Selain untuk masyarakat sebagai konsumen, dari sisi pedagang pun diharapkan aksi ambil untung maupun spekulasi dapat diminimalisir dengan adanya informasi yang disampaikan oleh para ulama,” jelasnya.
Wiwiek menambahkan, untuk menyikapi kenaikan harga-harga tersebut FKPI Jabar memiliki beberapa program strategis dalam pengendalian inflasi Ramadhan 1438 H.
Kepala BI Jabar Wiwiek Sisto Widayat saat bersama dengan pengurus DKM Masjid Agung Bandung, Selasa (23/05/2017). (Foto: Red)
Adapun program tersebut yaitu, Program Pasar Murah yang dimotori Dinas Perindustrian dan Perdagangan Jabar dan Bulog Divre Jabar, Pasar Murah Pengendalian inflasi Jabar yang insya Allah akan diselenggarakan bersama rekan-rekan perbankan di Jabar yang berkoordinasi dengan Perum Bulog Divre Jabar dan PT Perusahaan Perdangan Indonesia (Persero) Regional Bandung.
“Serta pengendalian ekspektasi masyarakat melalui siaran pers, iklan layanan masyarakat, atau talkshow terkait peran ulama dalam pengendalian inflasi,” tambah Wiwiek.
Dalam acara yang mengusung tema “Bijak Dalam Berkonsumsi di Bulan Suci Ramadhan Untuk Mendukung Pengendalian Inflasi” tersebut di hadiri sebanyak 600 ulama se-Jawa Barat.
Acara ini diisi dengan tausyiah terkait pengendalian inflasi oleh KH. Athian Ali sebagai salah satu upaya pengendalian inflasi di Jawa Barat, penyelenggaraan kegiatan silaturahmi ulama ini bertujuan untuk memberikan pembekalan kepada para ulama mengenai inflasi khususnya daya beli.
“Dengan adanya pembekalan ini para ulama yang hadir nantinya bisa memberikan informasi kepada masyarakat dengan berbagai kegiatan,” tutur Wiwiek.
Acara tersebut terselenggara berkat kerjasama Pemerintah Provinsi Jabar dan FKPI Jabar serta KPw BI Jabar itu juga dihadiri seluruh Organisasi Perangkat Daerah (OPD) dan Fokompinda Provinsi Jabar serta Tim Pengendalian Inflasi Daerah tingkat Provinsi maupun Kabupaten/Kota.
“Kegiatan silaturahmi kepada para ulama merupakan salah satu agenda tahunan yang selalu daksanakan oelh FKPI Jabar,” pungkas Wiwiek. (Zal)
Jabar News | Berita Jawa Barat