Kasus DBD di Indonesia Disebut Meningkat karena Efek Vaksin Covid-19, Ini Faktanya

Ilustrasi berita hoaks tentang demam berdarah akibat vaksin Covid-19
Ilustrasi berita hoaks tentang demam berdarah akibat vaksin Covid-19. (foto: istimewa)

Berdasarkan penelitian Universitas Gadjah Mada (UGM), Wolbachia, bakteri yang dimasukkan ke dalam nyamuk Aedes aegypti, tidak menular ke manusia dan tidak menyebabkan penyakit. Justru, nyamuk ber-Wolbachia efektif menurunkan infeksi dengue hingga 77% dan mencegah hospitalisasi sebesar 83%.

Baca Juga:  Cek Fakta: Tidak Benar, Video Presiden Jokowi Berbahasa Mandarin Saat Berpidato

Dengan demikian, klaim bahwa peningkatan kasus DBD di Indonesia disebabkan oleh vaksin Covid-19 dan metode Wolbachia adalah tidak berdasar. Sebaliknya, metode Wolbachia telah terbukti efektif dalam mengurangi transmisi virus dengue ke manusia.

Baca Juga:  Bantuan Terus Mengalir Untuk Korban Bencana Gempa Cianjur, Ridwan Kamil Bilang Begini

Hasil verifikasi menunjukkan bahwa klaim tersebut tidak memiliki dasar ilmiah yang kuat dan lebih disebabkan oleh perubahan iklim dan faktor lingkungan yang memengaruhi siklus hidup nyamuk Aedes aegypti. Wolbachia justru menjadi salah satu solusi potensial dalam upaya mengendalikan penyebaran virus dengue. (red)

Baca Juga:  Heboh Tim Hukum Anies Diusir Gegara Bawa Bukti Palsu Saat Sidang PHPU, Ini Faktanya

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News