Hoaks berulang melalui Whatsapp
Hoaks kenaikan tarif transaksi perbankan juga menimpa bank daerah di antaranya Bank Aceh. November 2022, beredar flyer informasi lagi-lagi melalui whatsapp yang seolah ditandatangani oleh PT Bank Aceh Syariah soal persetujuan kenaikan tarif baru. Nasabah diarahkan untuk mengisi formulir yang tersedia dalam pesan berantai untuk menyatakan persetujuannya atau tidak.
“… Untuk seluruh biaya transaksi diubah menjadi biaya bulanan. Untuk biaya transaksi yang lama Rp 6.500/per transaksi, di ganti dengan Biaya yang baru Rp 150.000/perbulan (Autodebit dari rekening tabungan), Unlimited transaksi. Untuk kenaikan skema tarif dalam tahapan percobaan untuk 6 bulan ke depan, Dengan ini kepada Bpk/ibu Nasabah Bank Aceh untuk PERSETUJUANNYA, ataupun Konfirmasinya disini : 1. Apakah setuju dengan Tarif baru perbulan Rp150.000, Atau 2. Jika tidak setuju, Dan tetap mau menggunakan Tarif yang lama Rp6.500/per transaksi dikarenakan jarang bertransaksi. Dan Untuk konfirmasi silakan isi formulir yang dikirimkan. Pastikan semua data di isi dengan benar.”
Bank Aceh melalui akun Twitter resminya 18 November 2022 @bankacehofficial menerangkan, informasi yang beredar terkait kenaikan tarif transaksi adalah penipuan. Masyarakat diimbau untuk waspada terhadap penipuan dengan modus phising yang ingin memperoleh informasi pribadi mulai dari user ID, PIN, nomor kartu dan nomor rekening nasabah.
Turnbackhoax.id menyebut ini hoaks dengan kategori konten tiruan. Hoaks kenaikan tarif transaksi pada 2022, dalam catatan turnbackhoax beredar sebanyak empat kali.
Modus hoaks phising kenaikan tarif bank
Dari sejumlah contoh kasus yang dipaparkan di atas, Jabarnews.com mengidentifikasi sejumlah ciri-ciri hoaks kenaikan tarif biaya transaksi perbankan.
1. Hoaks umumnya beredar melalui WA
2. Profil WA cenderung menggunakan foto profil yang mirip dengan logo bank yang dicatut.
3. Hoaks dinarasikan dalam surat dengan kop surat yang menyerupai kop surat resmi bank.
4. Narasi hoaks bersifat pemberitahuan darurat yang mencemaskan dan “mengancam” nasabah, lantaran menyebutkan akan langsung memotong biaya transaksi secara autodebet sehingga harus segera direspons.
5. Untuk mengecoh kewaspadaan nasabah, surat tersebut juga menginformasikan bahwa pengabaian konfirmasi berarti nasabah menyetujui kenaikan tarif.
6. Hoaks mengarahkan ke link atau nomor WA tertentu, ataupun file untuk didownload dan diinstal oleh korban. Pada website palsu itu, korban akan diarahkan untuk mengisi data pribadi mulai dari nomor kartu debit, PIN, card verification value (CVV), card verification code (CVC) dan kode OTP pada form yang disediakan.