JABARNEWS | PURWAKARTA – Direktur Utama Perum Jasa Tirta (PJT) II Jatiluhur, Djoko Saputro, menegaskan, pihaknya 1.000 persen mendukung program Citarum Harum. Hal tersebut disampaiknnya saat menerima kunjungan Pangdam III/Siliwangi Mayjen TNI Doni Monardo di Istora Kawasan Grama Tirta Jatiluhur, Rabu (28/2/2018).
“Kami memiliki tagline Water for Wellness atau Air untuk Menghidupi Negeri. Ini sejalan dengan program Citarum Harum yang digagas Kodam III/Siliwangi. Dan kami 1.000 persen mendukung Citarum Harum,” ujarnya.
Dukungan tersebut, sambungnya, karena memberikan dampak positif dan manfaat bagi PJT II sendiri.
“Kualitas air yang sekarang ini sangat mempengaruhi terhadap besarnya biaya pemeliharaan. Dan itu berdampak pada efisiensi yang dihasilkan,” ujar Djoko.
Djoko menyebutkan, 2018 ini topik yang menjadi rencana perusahaan adalah inovasi pemberdayaan air demi eksistensi PJT II.
“PJT II bertanggung jawab atas pengelolaan air di sungai Citarum, dan sebagian sungai Ciliwung dan Cisadane. Adapun kewajiban PJT II ini 90 persennya bersifat melayani. Seperti pemenuhan kebutuhan air minum dan irigasi, pengendalian banjir, pembangkit listrik, dan lainnya,” Paparnya.
Adapun 10 persen sisanya, PJT II hanya diwajibkan menjalankan komersial sebesar 10 persen.
“Fungsi sosial menjadi yang utama, namun dari sisi komersial pun tetap berjalan,” Kata Djoko.
Selanjutnya dai mengatakan, pihaknya memiliki program penggunaan Bio Gas sebagai pengganti gas elpiji 3 kg.
“Program Biogas ini bekerjasama dengan Rumah Energi dan dilaksanakan di hulu sungai Citarum, tepatnya di Desa Margamukti, Kecamatan Pangalengan, Kabupaten Bandung,” ujarnya.
Dengan menggunakan Biogas yang bersumber dari kotoran hewan (kohe), kata Djoko, masyarakat sekitar tak lagi membuang kohe langsung ke sungai.
“Dengan mensubstitusi penggunaan gas elpiji 3 kg dengan Biogas, masyarakat bisa berhemat. Di samping itu, masyarakat dapat memanfaatkan ampas Biogas sebagai pupuk bio-slurry yeng bernilai ekonomis,” ucapnya.
Pihaknya juga akan mengkaji program pengurangan sedimentasi di Waduk Jatiluhur.
“Sesuai masukan dari Pangdam, kami akan merencanakan program pengurangan sedimentasi tersebut. Terlebih rencananya akan dijadikan batu bata dan Kementerian PUPR siap memanfaatkannya,” pungkas Djoko. (Gin)
Jabarnews | Berita Jawa Barat