Terlebih dengan diusungnya tagline Partai Ummat, yang gaungnya sangat terasa kepada masyarakat, yaitu melawan kedzaliman dan menegakkan keadilan.
Dengan tagline itu, banyak yang bergabung lalu berjuang untuk mendapatkan surat keabsahan sebagai partai politik dari Kemenkumham bulan Agustus lalu.
“Jadi kami sangat bersyukur dalam keadaan sekecil apapun, kami dapat ikut serta, katakanlah banting tulang untuk mendukung partai ummat sehingga bisa selesai, di Kemenkumham, lolos di Kemenkumham,” ungkapnya.
Sanusi Uwes juga mengatakan bagi Partai Ummat perbedaan pendapat itu biasa saja, nggak ada pesoalan karena itu sebetulnya dari partai Ummat tidak ada pertentangan pertentangan tajam.
“Yang ada tatkala perbedaan pendapat itu, lantas jadi kebijakan partai, jadi mereka yang berbeda akhirnya tersingkir, lah gitu. Ya, karena tersingkir, terpaksa dalam berbagai hal pimpinan pimpinan seperti saya, pak Uum pak Rizal, ya mengundurkan diri saja,” pungkasnya. (Red)