“Dapur di Bosowa melayani 10 sekolah. Kami mengikuti pedoman dari BGN, di mana setiap dapur harus melayani siswa dalam radius dua kilometer dari lokasi dapur,” jelas Dwi Agung.
Pada tahap pertama program ini, menu yang disediakan meliputi nasi putih, ayam, sayur capcai, tahu, dan buah pisang.
“Menunya terdiri dari nasi putih, ayam, capcai, tahu, dan pisang. Tidak ada susu dalam menu ini, meskipun susu merupakan salah satu sumber protein. Jika tidak tersedia, protein digantikan dengan sumber lain,” ujarnya.
Sebagai pengganti protein susu, program MBG di Kota Bogor menyediakan kombinasi ayam sebagai protein hewani dan tahu dari kedelai sebagai protein nabati.
“Kami menggunakan dua jenis protein di sini, yaitu ayam dan tahu. Ayam untuk protein hewani, sementara tahu mewakili protein nabati,” tutupnya. (red)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News