“Kita akan turun ke tiap kecamatan dan desa, kita akan libatkan pemerintahan hingga tingkat RW dan RT untuk ikut mencegah LGBT. Baik melalui sosialisasi atau pembinaan secara keagamaan,” ungkap dia.
Ia mengaku saat ini belum bisa melakukan pembinaan bagi pelaku LGBT, sebab para pelakunya masih tertutup.
“Makanya untuk saat ini kita bertindak mencegah penyebarannya dulu, baru jika sudah ada keterbukaan dari pelakunya kita akan siapkan rumah pemulihan agar pelaju seks menyimpang ini bisa sembuh,” pungkasnya.
Berikut ini data pengidap HIV/AID di Cianjur
2019: 179 Kasus dengan LSL 79
2020: 179 Kasus dengan LSL 74
2021: 111 kasus dengan LSL 32
2022 s/d April: 82 Kasus dengan LSL 43. (red)
Sumber: Detik.com