“Saat ini, ada sekitar 10 rumah yang rusak berat. Meski tidak ada korban jiwa, para pemilik rumah harus mengungsi ke rumah keluarga yang tidak jauh dari lokasi. Hal ini dilakukan agar mereka tetap bisa memantau kondisi rumahnya,” jelas Ujang.
Ia dan warga lainnya merasa khawatir abrasi pantai akan terus meluas. Oleh karena itu, banyak yang memilih mengevakuasi keluarga serta barang-barang berharga ke tempat yang lebih aman untuk menghindari risiko lebih besar.
Situasi ini menggambarkan ancaman serius yang dihadapi warga pesisir, terutama di musim gelombang pasang yang ekstrem. Upaya tanggap darurat dan solusi jangka panjang menjadi kebutuhan mendesak untuk mengatasi dampak abrasi. (Red)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News