Menurutnya, adanya titik panas atau sinar api yang terpantau pada kamera CCTV bisa disebabkan oleh adanya aliran fluida yang naik ke permukaan hingga menyebabkan pemanasan di area kawah.
Dari aliran fluida itu, menurutnya bisa menimbulkan reaksi dengan batuan terutama endapan belerang yang ada di sekitar lubang kawah sehingga menimbulkan sinar api yang terpantau oleh kamera CCTV infrared.
Untuk itu, dia pun menegaskan status Gunung Tangkuban Parahu masih dalam Level I atau normal setelah dilakukan evaluasi secara menyeluruh pada Senin ini.
Dengan hal tersebut, dia juga mengimbau masyarakat tidak terpancing isu-isu tentang letusan Gunung Tangkuban Parahu dan beraktivitas seperti biasanya.
Di samping itu, dia pun meminta masyarakat, pengunjung, wisatawan, dan pendaki sekitar gunung itu agar tidak turun atau mendekat ke dasar kawah-kawah aktif.