Rosetyati menambahkan penanganan masyarakat setempat atas penggunaan bahan aktif obat tersebut dinilai masih kurang, sehingga menimbulkan risiko terhadap pencemaran ekosistem akuatik.
“Jika terjadi kontaminasi di perairan/ekosistem akuatik, tentu saja akan membahayakan bagi organisme akuatik dan juga kesehatan manusia,” tandasnya. (Red)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News