Ada Retakan Serius di Tanggul Sungai Citarum Karawang, BPBD Sebut Perlu Penanganan Segera

DAS Citarum. (Foto: Istimewa).

Selain berkoordinasi dengan pihak lokal, BPBD juga telah melaporkan kondisi tanggul ini ke Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS), dengan harapan perbaikan segera dilakukan.

“Situasi ini harus segera ditangani, terutama sebelum musim hujan tiba, karena tanggul bisa jebol jika debit air meningkat,” ungkap Ferry.

Baca Juga:  Cek Disini Syarat dan Cara Daftar Magang di Toyota Motor Manufacturing Indonesia

Sebagai langkah awal, bronjong telah dipasang di area yang mengalami keretakan untuk mengurangi risiko jebolnya tanggul.

Berdasarkan informasi dari Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), musim hujan diprediksi akan berlangsung mulai Oktober hingga Desember, sementara musim kemarau diperkirakan berakhir pada akhir September 2024.

Baca Juga:  Kasus Covid-19 di Kabupaten Bogor Tembus 339 per Hari, Ade Yasin Minta Warganya Waspada

BPBD Karawang memandang pentingnya upaya pencegahan sebelum curah hujan tinggi membebani tanggul yang sudah rapuh tersebut.

Saat ini, BPBD Karawang juga sedang sibuk dengan upaya distribusi air bersih ke beberapa wilayah yang terdampak kemarau.

Bekerja sama dengan PDAM Karawang, distribusi ini difokuskan ke lima kecamatan dan 13 desa yang mengalami krisis air bersih. “Fokus kami selama musim kemarau ini adalah memastikan pasokan air bersih di wilayah yang membutuhkan,” pungkas Ferry. (red)

Baca Juga:  Tren Kasus Covid-19 di Karawang Meningkat, Kini Ada 89 Orang yang Positif

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News