Suherman dan pihak lainnya, seperti Danposmil dan Dansub 03 CH, telah memeriksa langsung keadaan Sungai Cibeet. Mereka berencana untuk berkoordinasi dengan pihak berwenang dan instansi terkait untuk mengambil langkah selanjutnya.
Seorang warga yang tinggal di dekat Sungai Cibeet, Iis mengungkapkan bahwa air sungai yang menghitam dan berbau tidak dapat digunakan untuk mandi atau mencuci. Bahkan, setelah mandi, beberapa orang mengalami masalah kulit seperti gatal-gatal.
“Ya, air Sungai Cibeet saat ini, tidak bisa digunakan untuk kebutuhan sehari hari, seperti mandi dan mencuci,” tutur Iis.
Sementara itu Kepala Dinas Lingkungan Hidup Karawang, Wawan Setiawan menegaskan bahwa timnya sudah turun ke lapangan. Mereka melakukan patroli untuk mencari sumber penyebab air menghitam dan berbau.
Meskipun telah ditemukan satu titik lokasi pembuangan perusahaan yang mengeluarkan air berwarna cokelat dan berbusa, Wawan mengaku belum bisa memastkan penyebab air Sungai Cibeet menjadi menghitam.
Wawan menjelaskan bahwa Dinas Lingkungan Hidup Provinsi Jawa Barat juga telah terlibat dalam kasus ini karena kewenangan penindakan berada di tingkat provinsi. Terlebih lagi, Sungai Cibeet melintasi wilayah Bogor dan Bekasi. “Tapi kami juga ambil airnya buat kami lakukan penelitian dan pengecekan tingkat pencemarannya,” pungkasnya. (red)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News