Akibat Jalur Utama Terputus, Warga Sukasari Purwakarta Terpaksa Lewati Jalan Berbahaya

JABARNEWS | PURWAKARTA – Terputusnya jalan utama menuju kecamatan Sukasari, Kabupaten Purwakarta, akibat longsor dan jalan amblas beberapa waktu. Sehingga kini jalur tersebut tidak bisa dilalui kendaraan maupun pejalan kaki.

Untuk tetap dapat melakukan aktifitas kesehariannya, sejumlah warga yang berada di wilayah kecamatan Sukasari, Kabupaten Purwakarta terpaksa harus melewati jalan alternatif dengan kontur tanah yang terjal dan licin.

Kapolres Purwakarta, Kapolsek Sukasari, AKP Asep Yusup mengatakan, kondisi jalan amblas dan tertutup longsoran tanah membuat jalan tak bisa dilalui kendaraan maupun pejalan kaki.

“Saat ini untuk jalan Alternatif dialihkan ke kampung Legok Lame, Ciputat Desa Kutamanah, yang ditujukan untuk menghindari titik longsor, agar masyarakat bisa tetap beraktivitas,” ungkap AKP Asep, Pada Selasa (23/2/2021).

Baca Juga:  Terminal Leuwipanjang Diresmikan Presiden, Jokowi Dorong Masyarakat Gunakan Transportasi Publik

Untuk jalan alternatif ini, sambung dia sementara hanya dapat dilalui dengan berjalan kaki serta kendaraan roda dua saja.

“Jalan alternatif hanya bisa dilewati untuk pejalan kaki dan motor saja. Jalan yang melintasi hutan bambu dengan kontur tanah yang terjal dan licin, terlebih saat turut hujan, jadi warga harus berhati-hati jika melintas,” ungkap Asep Yusuf.

Ditempat yang sama, Dandim 0619/Purwakarta, Letkol Arm Krisrantau Hermawan melalui, Babinsa Desa Kutamanah, Sertu Jakaria, mengatakan, Jalur alternatif ini ada ada dua jalur, jalur pertama dengan panjang sekitar 1 kilometer dan jalur kedua sepanjang 3 kilometer.

“Jalur pertama memang pendek namun konturnya cukup curam dan berbahaya, terlebih jika hujan turun. Sedangkan jalur kedua agak landai terapi cukup jauh melingkar, serta berbelit- belit dan kalau tak tau bisa nyasar,” jelasnya.

Baca Juga:  Pendaki Hilang di Kawasan Lembah Tangkorak Sumedang, Polisi Ungkap Ini

Oleh sebab jalan alternatif tersebut berbahaya, terlebih bagi pengendara roda dua, tambah dia, dirinya bersama warga setempat terus memantau pengguna jalan bahkan membantu kendaraan untuk dapat melewati jalan berkontur tanah merah tersebut.

“Setiap hari kami bersama warga gantian standby di sejumlah titik jalan alternatif ini. Karena kalau tidak berpengalaman mengemudikan motor di jalan tanah dan licin seperti ini sangat berbahaya, dan itu sudah terbukti ada pengendara sempat terjatuh dan mengalami luka serius,” jelasnya.

Diketahui, setiap harinya pengguna jalan alternatif tersebut mencapai puluhan bahkan dapat mencapai ratusan.

Umumnya, pengguna jalan merupakan warga Kec Sukasari dan sekitarnya yang memang aktifitas kesehariannya melewati jalan utama yang kini tak dapat lagi digunakan.

Baca Juga:  Sate Maranggi Kaleng Khas Purwakarta Tembus Pasar Eropa

“Meski jalan utama ditutup, tapi tetap banyak warga yang terpaksa harus keluar, seperti untuk kerja, sekolah dan lainnya,” Tutur Pria yang akrab disapa Bang Jack itu.

Sementara, Irfan Dulvickar salah satu warga Kecamatan Sukasari mengatakan, untuk kembali memulihkan aktivitas warga, dirinya berharap Pemkab Purwakarta segera memperbaiki jalan yang rusak atau membuat solusi alternatif lainnya.

“Jalan ini sifatnya sangat urgen bagi kelangsungan kehidupan warga, dan semoga saja Pemkab Purwakarta dapat mengatasi permasalahan ini. Jika jalan yang tergerus longsor tak dapat lagi digunakan, mungkin dapat membuat jalan alternatif lain yang layak dan aman,” harapannya. (Gin)