Meskipun belum tercatat adanya gempa vulkanik, PVMBG tetap meminta warga agar tetap waspada terhadap erupsi freatik yang dapat terjadi tiba-tiba.
PVMBG juga memberikan beberapa rekomendasi kepada masyarakat. Pertama, dilarang memasuki kawah dalam radius 500 meter dari kawah-kawah aktif seperti Kawah Ratu, Kawah Hirup, dan Kawah Paeh, terutama pada musim hujan, untuk menghindari akumulasi gas berbahaya.
Kepala PVMBG, Hendra Gunawan, mengingatkan bahwa musim hujan dapat meningkatkan konsentrasi gas vulkanik yang berpotensi membahayakan.
Sebagai langkah pencegahan, pendakian ke Gunung Salak dan Kawah Ratu ditutup sementara mulai tanggal 15 Desember 2023. Keputusan ini diambil oleh Balai Taman Nasional Gunung Halimun Salak (TNGHS) dalam rangka pemulihan ekosistem hutan dan keselamatan pengunjung.
“Mulai tanggal 15 Desember 2023 pendakian puncak Salak dan area Kawah Ratu ditutup sementara bagi pengunjung wisata,” ujar Kepala Resor Kawah Ratu Gungun, Ganjar Gunawan, dikutip dari republika, Jumat (15/12).
Meskipun belum ada keputusan resmi tentang pembukaan kembali pendakian, kebijakan ini diharapkan dapat diikuti demi keamanan dan kenyamanan bersama.
PVMBG juga mengingatkan bahwa erupsi freatik terakhir Gunung Salak terjadi pada tahun 1938, dan kewaspadaan diperlukan untuk mengantisipasi potensi bahaya di masa mendatang.(red)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News