“Saya tidak tahu persis kejadiannya, karena kejadiannya pada tahun 2022 lalu, sedangkan saya kan masuk ke sekolah ini sejak bulan Juli tahun 2023 kemarin, “katanya.
Meski demikian, ia menyebutkan dari pihak sekolah sudah melakukan berbagai upaya dengan cara mendatangi keluarga korban dan mempertemukan dengan anak yang bermasalah dan bahkan sudah saling memaafkan.
“Dari sekolah sudah mendatangi keluarga korban dengan membawa anak-anak yang bermasalah bersama orang tuanya. Bahkan sudah sempat saling maaf, “katanya.
Saat disinggung, korban hingga saat ini masih mengalami trauma berat. Sehingga keluarga korban menyampaikan somasi ke pihak Kepolisian Polres Kuningan. Ia mengaku akan berkoordinasi dengan pihak yayasan terkait kasus ini.
“Kami akan berkoordinasi dengan yayasan sekolah, agar untuk melakukan upaya kekeluargaan, “katanya. (Arn)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News