“Kami sudah koordinasi dengan pihak sekolah agar tidak terjadi bully, itu yang diutamakan,” jelasnya.
Menurut Rahmat, lingkungan sekitar anak korban, terutama di sekolah, dapat membantu proses pemulihan trauma.
Terkait korban saat ini, dia menyebut sudah berada di rumahnya masing-masing. Pemerintah, lanjutnya, sudah menawarkan tinggal di Rumah Aman, namun mereka lebih memilih pulang dan semua masyarakatnya juga siap melindungi korban.
“Kami tidak membawa mereka ke Rumah Aman, meski sudah ditawarkan karena masyarakat juga akan melindungi,” tuturnya.
Meski korban sudah kembali ke rumah dan bersekolah, pihaknya juga melakukan antisipasi agar anak yang saat ini menjadi korban tidak menyimpang perilaku seksualnya, atau menjadi pelaku pada masa akan datang. (Red)