Sementara itu, Kepala Desa Tahurhalang Saipudin menuturkan, pihaknya masih menunggu klarifikasi dari sekolah akibat ada kesalahan sistem dan warga tak bisa menikmati pendidikan yang layak.
“Kami harap agar kedepan warga kami bisa terakomodir, untuk di Desa Tajurhalang ada empat orang sisanya dari wilayah desa lain,” tuturnya melansir dari bogordaily.net.
Bahkan, dirinya sangat menyayangkan tidak ada sosialiasi dari pihak sekolah ke desa setempat yang memang ada di wilayahnya.
“Jangan sampai kesalahan sistem ini menjadi alasan klasik, terkadang kami dibenturkan ke sistem yang seharusnya menjadi hak masyarakat untuk pendidikan anaknya,” katanya.
Sementara itu Humas SMAN Tajurhalang Budi Sanjaya mengatakan PPDB Online yang dilakukan pihak sekolah sudah sesuai aturan dan maksimal.