Anggota DPRD Jabar Ini Bicara Soal Polarisasi di PCNU Karawang, Kenapa?

Anggota DPRD Provinsi Jawa Barat dari Fraksi Partai Gerindra Ihsanudin. (Foto: Istimewa).

Setelah tidak mendapatkan surat keputusan (SK) dari PBNU, kemudian kubu KH Ahmad Ruhyat Hasby membuat barisan dengan membentuk organisasi Jama’ah Nahdlatul Ulama (JNU) Karawang yang mengusung jargon ‘NU kultural, NU untuk semua’.

Melihat adanya polarisasi di tubuh NU Karawang, membuat Ihsanudin sebagai kader NU prihatin. Menurutnya, sesama Nahdliyin harus berkolaborasi tanpa mempertentangkang antara kultural dan struktural.

Baca Juga:  PLN Ambil Langkah Agresif dalam Transisi Energi di EBTKE Conex 2023

“Yang paling penting itu berkhidmat untuk NU dan umat, terlepas dari struktural maupun kultural. Jadi tidak perlu mempertentangkan antarkeduanya. Sudah sepatutnya sesama Nahdliyin saling berkolaborasi untuk menegaskan syiar Islam rahmatan lil’alamin di Karawang-Jawa Barat ini agar rakyatnya semakin humanis, toleran, sejahtera dan maju,” kata Ihsanudin dalam keterangan yang diterima, Selasa (21/3/2023).

Baca Juga:  Lestarikan Warisan Budaya, DPRD Bersama Disparbud Jabar Bangun Kampung Pencak Silat

Anggota DPRD Jabar dari Fraksi Partai Gerindra ini menegaskan, banyak hal-hal penting yang mesti dikerjakan bersama. Semua warga NU di Kabupaten Karawang harus bersatu membesarkan organisasi, apalagi di depan ada agenda besar nasional pemilu, di mana NU memiliki posisi strategis.

“Soal pilihan politik, ‘kan ada beberapa kader NU yang berencana maju sebagai bakal calon DPRD Karawang, seperti: Ratih Siti Puspita, alumni PB PMII (Pengurus Besar Pergerakan Mahasiswa Indonesia) yang juga mantan Pengurus Lembaga Pendidikan Ma’arif PBNU, muncul juga nama aktivis muda NU, Nugraha Gugun Gumelar, Taman, dan mantan kandidat Wakil Bupati Karawang Yusni Rinzani,” terangnya.

Baca Juga:  Duh, Banyak Nasabah BRI Cianjur Kehilangan Uang Secara Misterius